Dikira Aman di Malaysia, Riza Chalid Malah Disorot Parlemen, MAKI Langsung Bereaksi Cepat

HUKAMANEWS - Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mengaku senang dengan mulai panasnya perbincangan soal keberadaan Muhammad Riza Chalid di ranah parlemen Malaysia.

Nama Riza kembali mencuat dalam sesi tanya jawab di parlemen Negeri Jiran yang berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025.

Hal ini dinilai sebagai perkembangan penting karena otoritas Malaysia kini memberikan penegasan bahwa tidak ada perlindungan khusus yang diberikan kepada Riza, meski dia diduga memiliki hubungan dekat dengan keluarga bangsawan di sana.

Pernyataan itu datang langsung dari Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Alamin, sebagai jawaban atas pertanyaan dari anggota parlemen Ahmad Fashyal.

Baca Juga: Jangan Pakai Lagi! Ini 34 Kosmetik Berbahaya yang Dicabut BPOM karena Mengandung Merkuri hingga Steroid

MAKI menilai ini sebagai sinyal positif dalam upaya penegakan hukum lintas negara, apalagi mengingat status Riza sebagai buronan dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik respons parlemen Malaysia yang secara terbuka membahas isu ini.

Menurutnya, langkah itu membuktikan bahwa Malaysia tidak menutup mata atas keberadaan Riza Chalid yang selama ini dicari oleh Kejaksaan Agung Indonesia.

"MAKI cukup gembira karena keberadaan Riza Chalid jadi perdebatan parlemen Malaysia dan dengan tegas Wamenlu Malaysia menegaskan (pemerintah) tidak akan lindungi Riza Chalid," ujar Boyamin saat dihubungi pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Boyamin bahkan berharap pemulangan Riza bisa segera dilakukan, secepat mungkin.

Baca Juga: Megawati Tegas di Kongres PDIP: Kader Tak Setia Diminta Mundur Saja!

"Kalau bisa pekan depan," tambahnya dengan nada serius.

Riza Chalid sendiri dikenal sebagai pengusaha minyak yang pernah menjadi tokoh kunci dalam beberapa kasus besar, termasuk yang menyeret nama pejabat tinggi pada masa lalu.

MAKI sebelumnya telah memastikan bahwa Riza saat ini berada di Malaysia dan diduga telah menikah dengan kerabat salah satu sultan di negara bagian tertentu di Malaysia.

Informasi tersebut menurut Boyamin telah dikonfirmasi sejak beberapa waktu lalu, bahkan disebut bahwa pernikahan itu terjadi sejak sekitar empat tahun lalu.