Sementara Pertamina Dex (CN 53) mengalami kenaikan sebesar Rp500 per liter, menjadi Rp14.150.
Buat kamu pengguna mobil diesel, tentu ini menjadi tantangan tersendiri.
Pasalnya, kenaikan harga ini bisa berdampak pada biaya operasional harian maupun ongkos logistik jika digunakan dalam sektor transportasi barang.
Meski demikian, tidak semua jenis BBM mengalami perubahan harga.
BBM bersubsidi seperti Pertalite (RON 90) dan Biosolar tetap dipatok pada harga lama.
Pertalite masih dijual Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.
Harga ini tetap dijaga agar tetap terjangkau untuk kebutuhan masyarakat umum dan sektor produktif tertentu.
Penetapan harga ini mengacu pada formula perhitungan harga dasar BBM yang telah ditetapkan dalam Kepmen ESDM.
Formula tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari harga minyak mentah dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, biaya distribusi, hingga margin badan usaha.
Penyesuaian ini juga dilakukan secara nasional, sehingga berlaku untuk seluruh SPBU Pertamina di Indonesia.
Artinya, harga di Jakarta tidak akan berbeda jauh dengan di Surabaya, Medan, atau Makassar—selama tidak ada perbedaan biaya logistik yang signifikan.
Baca Juga: Tom Lembong Dipastikan Mendapat Abolisi Dari Presiden Prabowo, Kasusnya Siap Dihentikan
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah: apakah harga ini akan bertahan lama?
Sayangnya, belum ada jawaban pasti dari Pertamina.
Artikel Terkait
Harga BBM Vivo Turun per 1 Mei 2025, Persaingan Semakin Ketat dengan Pertamina dan Shell
Mulai 1 Juli 2025, Harga BBM Naik Serempak, Cek Daftar Lengkap Sebelum Dompet Kamu Kaget di SPBU!
Waduh, Semua Jenis BBM Vivo Naik Mulai Hari Ini! Simak Harga Terbaru R92 dan Diesel Biar Gak Panik di SPBU
BBM Subsidi Hilang di Jalan? DPR Soroti Dugaan Mafia Solar yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah!
Usai BBM Kini Beras Oplosan Bikin Geger, 13 Merek Populer Diduga Menyalahi Mutu dan Takaran, Konsumen Dirugikan