KADIN Kota Bandung Bangkit, Rapat Pleno Satukan Langkah Menuju Organisasi yang Lebih Solid

photo author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 09:00 WIB
Rapat pleno KADIN Bandung jadi titik balik satukan langkah pengurus, siap dukung penuh Musprov Jawa Barat 2026. (HukamaNews.com / Dok. Promedia)
Rapat pleno KADIN Bandung jadi titik balik satukan langkah pengurus, siap dukung penuh Musprov Jawa Barat 2026. (HukamaNews.com / Dok. Promedia)

“Kita hadir bukan untuk menguatkan perpecahan, tapi menyatukan langkah demi kemajuan bersama,” ujar Iwa dengan nada optimis.

Lebih jauh, Iwa menekankan pentingnya membentuk karakter organisasi yang inklusif dan solutif.

Ia mengajak seluruh pengurus untuk menjadikan KADIN sebagai organisasi yang mandiri, matang dalam menyelesaikan konflik, serta tidak mudah disetir oleh kepentingan eksternal.

Tak hanya itu, Iwa menyuarakan ambisinya agar KADIN Kota Bandung bisa menjadi etalase terbaik bagi KADIN di Jawa Barat.

Sebuah organisasi yang produktif, komunikatif, dan punya posisi strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah.

Baca Juga: Hasto Uji Pasal Perintangan Penyidikan UU Tipikor ke MK, Ini Alasan dan Tuntutannya

Berbagai tokoh turut menyampaikan pandangannya dalam rapat tersebut.

Iwan Agustian menyampaikan bahwa konflik yang sempat membayangi organisasi kini bisa diselesaikan secara terbuka.

Tokoh lain seperti Sobirin, Herwin Muchtar, dan Sodik Ahmad menggarisbawahi pentingnya menjaga semangat guyub sebagai nilai utama organisasi.

Mereka mendorong agar KADIN fokus pada isu-isu pengembangan ekonomi lokal, termasuk potensi kawasan Talaga Bodas.

Sementara itu, Nofidi mengingatkan agar organisasi ini tidak terjebak dalam politik identitas atau kubu-kubuan.

Ia mengajak seluruh elemen untuk lebih berfokus pada semangat kewirausahaan dan kolaborasi.

Wakil Ketua Bidang Organisasi, M. Firaldi Akbar, menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah bersedia duduk bersama dan mengesampingkan ego masing-masing demi persatuan.

Ia menegaskan bahwa konsolidasi ini bukan akhir dari sebuah konflik, tapi awal dari fase baru yang lebih profesional dan transparan.

Menurut Firaldi, menjaga marwah organisasi tidak bisa dilakukan hanya dengan retorika, melainkan lewat tata kelola yang partisipatif dan akuntabel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X