Proses penyidikan pun langsung ditingkatkan dan kini perkara tersebut sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi NTB untuk proses hukum selanjutnya.
Dalam pernyataannya, Syarif menegaskan pentingnya memberikan kejelasan kepada keluarga korban.
Ia menyampaikan bahwa setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dilakukan proses ekshumasi atau pembongkaran makam untuk autopsi ulang guna memastikan penyebab kematian Brigadir Nurhadi.
"Ekshumasi dilakukan atas persetujuan keluarga, dan dari situ kami mendapatkan indikasi kuat adanya unsur pidana," ujarnya, dikutip dari Metro Pagi Primetime, Selasa, 7 Juli 2025.
Saat ini, penyidik tengah mendalami motif di balik peristiwa nahas tersebut, termasuk peran masing-masing tersangka.
Publik menantikan transparansi dan keadilan dalam kasus ini, terlebih karena menyangkut integritas lembaga penegak hukum itu sendiri.
Pihak Polda NTB juga memastikan bahwa proses hukum akan terus berlanjut hingga ke pengadilan.
Kasus ini tidak hanya menimbulkan duka bagi keluarga almarhum, tetapi juga menjadi pukulan serius bagi institusi kepolisian yang selama ini sedang berupaya memperbaiki citra di mata publik.
Transparansi dan kejelasan proses hukum akan menjadi ujian penting apakah keadilan benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu, bahkan jika pelaku berasal dari kalangan sendiri.***
Artikel Terkait
Berawal Cemburu Pacarnya yang Seorang Pria Bermesraan dengan Laki Lain, Pemain Sinetron MR Diciduk Polisi
Di Sela Viralnya Saksi Kunci V di Kasus Penembakan Siswa Gamma Dihalangi Polisi Beri Kesaksian, Tersangka Aipda Robig Sampai Kini Belum Dipecat
Seolah Tak Percaya Polisi, Ratusan Ojol Minta Pelaku "Mas Pelayaran" Diproses Hukum, Saking Marah Para Ojol Rusak Mobil Polisi
Air Naik Sampai Dada! 71 Warga Kebon Pala Terpaksa Mengungsi, Polisi Turun Tangan Evakuasi
Polisi Dalami Keterangan Saksi dan Rekaman CCTV Atas Kematian Diplomat Muda, yang Tewas di Kosan Menteng, Jakarta Pusat