Mediapreneur Talks Promedia Hadir di Banten, Bahas Bisnis Media Digital dan Masa Depan Jurnalisme

photo author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 16:30 WIB
(Dari kanan ke kiri) CEO Promedia Agus Sulistriyono, Ketua Komite Publisher Right Suprapto Sastro Atmojo, dan CEO Props Ilona Juwita bersama peserta acara Mediapreneur Talks di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada Rabu, 2 Juli 2025.  (HukamaNews.com / (Dokumentasi Promedia))
(Dari kanan ke kiri) CEO Promedia Agus Sulistriyono, Ketua Komite Publisher Right Suprapto Sastro Atmojo, dan CEO Props Ilona Juwita bersama peserta acara Mediapreneur Talks di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada Rabu, 2 Juli 2025. (HukamaNews.com / (Dokumentasi Promedia))

Dalam suasana yang semakin menantang bagi pelaku industri media, Agus mengajak para pengusaha media lokal di Banten untuk terus menjaga optimisme.

"Di tengah kegalauan para pengusaha media, saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, tapi medium akan silih berganti," ujarnya penuh semangat.

Tantangan dan Peluang di Dunia Iklan Digital

Ilona Juwita sebagai CEO Props turut mengupas dinamika periklanan digital yang kini menjadi pilar utama pemasukan bagi banyak media online.

"Pertumbuhan iklan di Indonesia di tahun 2025 diperkirakan sebesar 5,1 persen dengan nilai sekitar 4 juta dolar AS (setara Rp64,9 miliar dengan kurs Rp16.288)," jelas Ilona dalam presentasinya.

Baca Juga: Nadiem Sudah Diperiksa 12 Jam, Kini Giliran Marketing Google, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Proyek Chromebook?

Namun, pertumbuhan ini tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa strategi yang matang, terutama dalam pengelolaan data audiens.

Ia menekankan bahwa pengelolaan data pelanggan kini menjadi elemen krusial dalam strategi monetisasi iklan digital.

"Tidak hanya konten, pengelolaan data pelanggan menjadi sama pentingnya untuk memastikan pengalaman berkunjung yang tepat, dan peluang baru dalam monetisasi iklan," tuturnya.

Digitalisasi dan Tantangan Jurnalisme Berkualitas

Suprapto Sastro Atmojo sebagai Ketua KTP2JB menyoroti bagaimana transformasi digital telah mengubah cara media memproduksi informasi.

"Popularitas sosial media dan platform digital, meski memiliki dampak positif, juga membuka ruang pada masifnya hoax," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Tahu Sidang Berlangsung, Anggota Polisi Malah Halangi Kehadiran Saksi Penembakan Siswa SMK Negeri 4 Semarang, Maunya Apa

Ia mengingatkan bahwa derasnya arus informasi juga membawa tantangan serius berupa disinformasi yang menggerus kualitas jurnalisme.

"Informasi dan disinformasi juga menjadi ancaman bagi jurnalisme yang berkualitas. Oleh sebab itu, didasari konteks inilah Perpres 32 tahun 2024 ditetapkan sebagai aturan perundang-undangan," pungkas Suprapto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X