“Kenapa diramaikan, apa motivasinya, dan siapa aktornya? Itu yang sedang kami dalami,” lanjut Kristomei.
Kunjungan tersebut juga mempertegas kerja sama antara TNI dan Kejaksaan Agung, terutama dalam menelusuri pihak-pihak yang ditengarai berada di balik upaya pembentukan opini publik secara masif dan negatif.
Sejauh ini, penyidik Kejagung telah menetapkan beberapa tersangka lain selain Marcella, yakni Direktur Pemberitaan nonaktif JAK TV, Tian Bahtiar, serta penggerak buzzer, M. Adhiya Muzzaki.
Mereka diduga berperan penting dalam produksi dan distribusi konten yang menyerang lembaga-lembaga negara, termasuk Kejaksaan dan TNI.
Penyidik Kejagung pun mengonfirmasi bahwa dalam barang bukti elektronik yang disita, ditemukan percakapan yang menyinggung isu RUU TNI dan narasi “Indonesia Gelap”.
Meskipun tidak ditayangkan dalam konferensi pers, keberadaan bukti itu menjadi alasan penyidik menelusuri lebih lanjut arah dan tujuan konten-konten tersebut.
Menariknya, Marcella sempat memberikan dua versi pernyataan. Dalam video pertama, ia meminta maaf atas keterlibatannya dalam pembuatan konten negatif.
Namun keesokan harinya, ia membantah telah membuat atau menyuruh orang membuat konten terkait RUU TNI dan Indonesia Gelap.
“Saya enggak bikin soal RUU TNI dan Indonesia Gelap,” ujar Marcella usai diperiksa di Kejagung, Rabu, 18 Juni 2025.
Baca Juga: Tak Patuhi Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok Didenda 50 Juta, Keterlaluan
Kebingungan publik pun kian memuncak, sebab pernyataan yang berubah-ubah ini justru menambah spekulasi soal adanya agenda tersembunyi di balik narasi yang menyasar institusi penegak hukum dan pertahanan.
Saat ini, semua pihak menunggu hasil penyelidikan lebih dalam dari Kejaksaan dan kerja sama yang dibangun bersama TNI untuk mengungkap siapa sebenarnya yang berada di balik layar drama konten negatif tersebut.***
Artikel Terkait
Pengakuan Marcella Bikin Geger! TNI Bongkar Aliran Dana Gelap di Balik Ramainya Narasi RUU TNI dan Indonesia Gelap
Malangnya Tiga Mahasiswi dari Kampus yang Sama Ini Menjadi Korban Mutilasi dari Pelaku SJ, Diduga Karena Motif Utang dan Sakit Hati
Terbakar Hebat Pasar Pramuka di Tahun 2024, Menyusul Pengakuan Beathor Suryadi Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Jokowi Makin Terpojok
Andi Widjajanto Bantah Tudingan Beathor Suryadi Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Akui Lihat Ijazah Jokowi Tapi Lupa Bentuknya
Ribuan Remaja Jakarta Mulai Aktif Merokok Umur 13 Tahun, Saatnya Kawasan Tanpa Asap Rokok Diberlakukan