HUKAMANEWS - Sejak subuh menyingsing pada Jumat, 6 Juni 2025, ribuan jamaah dari berbagai penjuru berdatangan memadati Masjid Istiqlal di Kelurahan Pasar Baru, Jakarta, untuk mengikuti rangkaian ibadah Idul Adha 1446 Hijriah.
Di tengah kerumunan itu, selain makanan dan minuman, satu barang yang paling dicari adalah peci. Peci bukan sekadar pelengkap pakaian bagi jemaah laki-laki yang ingin menjalankan salat id dengan sempurna, melainkan juga simbol kesalehan.
Kini peci kerap dilupakan oleh jemaah pria saat hendak beribadah di masjid. Momentum inilah yang dimanfaatkan secara jitu oleh Sukarman sebagai peluang bisnis.
Sukarman bukan hanya pedagang biasa. Pria warga dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini adalah bagian dari pengurus Masjid Istiqlal dan sudah tinggal beberapa tahun terakhir di kompleks masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
Sebagai orang yang sehari-hari berada di lingkungan masjid, Sukarman jeli membaca pola keramaian. Ia menyadari bahwa hari besar keagamaan seperti Iduladha adalah momen langka yang mendatangkan puluhan ribu jamaah.
“Ya beginilah kadang ada jemaah datang buru-buru, lupa bawa peci. Saya bantu sediakan, sambil tetap melayani,” ujarnya.
Baca Juga: Pilih Sate Kambing Versus Sop Daging Sapi,.Cek Dulu Cara Masak Sehatnya
Lapak Sukarman terletak di selasar lantai dua aula utama, tepat di sisi kanan tangga gerbang Al-Fattah Istiqlal yang menghadap langsung ke Gereja Katedral.
Lokasi itu sangat strategis karena menjadi jalur utama masuk jemaah sejak pukul 04.00 WIB pagi. Dari sana, ia melayani para pembeli yang datang dengan tujuan beribadah sekaligus membawa pulang kenangan.
Peci yang dijual Sukarman pun dapat dikatakan bukan peci biasa. Terbuat dari bahan bludru hitam, dihiasi bordir benang emas bergambar Masjid Istiqlal dan tulisan huruf hijaiyah.
Baca Juga: Aksi Selamatkan Gawang dari Tendangan Pemain China, Emil Audero Banyak Dipuji Fans
Ukurannya pun bervariasi, mulai dari lingkar kepala kecik dinomor 4 sampai dengan 12 (62 sentimeter) semua disediakan. Harga yang dipatok pun terjangkau, Rp50.000 per buah dan dengan sistem pembayaran fleksibel, karena selain tunai juga ia menerima transfer dari dompet digital melalui QRIS.
Jamaah tampak menyerbu meja lapak peci Sukarman yang cuma ada satu-satunya, membuat suasana pagi itu seperti pasar kecil di tengah rumah ibadah. Dengan cekatan, ia melayani satu per satu pembeli, sambil tetap menjaga senyum ramah. Belum genap satu jam lapak dibuka, tiga kardus peci ludes terjual, masing-masing berisi sepuluh buah.
Artikel Terkait
Salat Idul Adha di Istiqlal Dibanjiri Jemaah, Prabowo-Gibran Bawa Sapi Spesial untuk 2000 Anak Yatim
Idul Adha 1446 H Jatuh di Hari Jumat, Bolehkah Kurban Disembelih Sehari Setelahnya? Ini Penjelasan Lengkapnya
Israel Bombardir Lebanon Saat Malam Takbiran Idul Adha, Masjid Jadi Sasaran, Bagaimana dengan Gencatan Senjata?
Innalillahi, Mantan Pendeta yang Menjadi Da'i, Ustadz Yahya Waloni Meninggal Dunia Saat Menjadi Khatib Jumat, di Momen Idul Adha
Dikampung Ini, Saat Idul Adha Warganya Justru Kebanjiran Orderan