11 Ribu Ton Beras Lenyap Dari Pasar Cipinang, Dicari Siapa Pelakunya

photo author
- Kamis, 5 Juni 2025 | 16:10 WIB
Ilustrasi gudang beras
Ilustrasi gudang beras

"Data dimainkan, ini bukan kelalaian teknis, ini bisa dikategorikan sebagai sabotase terhadap distribusi dan pencapaian ketahanan pangan negara,” ujar Satgas Pangan Polri melalui keterangan pers, Kamis, 5 Juni 2025

Satgas juga mencatat bahwa stok 46.551 ton yang dilaporkan tidak dihasilkan dari pengamatan aktual di lapangan, melainkan berdasarkan laporan pengelola toko atau data kiriman. Bahkan, dalam beberapa kasus, Satgas tidak bertemu langsung dengan pihak gudang. 

“Pengeluaran beras yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, dan bajaj tidak tercatat karena volumenya kecil (di bawah 500 kg),” papar Satgas. 

Baca Juga: Vidi Aldiano Dihadapkan Tuntutan Rp24,5 Miliar atas Lagu 'Nuansa Bening', Ini Kronologinya

Temuan lain adalah tidak ada standar operasional prosedur (SOP) resmi stock opname di lingkungan PIBC. 

Stock opname terakhir dilakukan pada Oktober-November 2023, dan baru dilakukan kembali pada Mei 2025 atas perintah pimpinan akibat dinamika harga di pasaran dan keluhan dari pedagang. Selain itu, Satgas Pangan melakukan pengecekan langsung ke tiga toko besar di PIBC, yakni Idolaku, Sumber Raya, dan Sinar Jaya. 

Fakta lapangan menemukan bahwa pasokan beras pada dasarnya stabil dan kenaikan harga masih wajar. Hasilnya menunjukkan, Idolaku memiliki stok sekitar 500 ton, Sumber Raya menyimpan 300–400 ton, dan Sinar Jaya memiliki stok hingga 200 ton. Ketiganya mengonfirmasi bahwa tidak terjadi lonjakan pengeluaran pada 28 Mei. Rata-rata distribusi harian mereka berjalan normal (30–400 ton tergantung skala toko), dan kenaikan harga beras medium berkisar hanya Rp100–400 per kilogram, masih dalam batas kewajaran.

Baca Juga: Resmi Jadi Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung Bawa Angin Segar Usai Kekacauan Politik

Selain manipulasi data, Satgas juga mengendus adanya praktik percaloan dan monopoli yang berpotensi menekan pasar dan memengaruhi psikologis masyarakat. Investigasi terhadap struktur data dan alur distribusi di bawah pengelolaan PT Food Station Tjipinang Jaya masih terus berlangsung. 

Satgas Pangan menegaskan akan terus mendalami dan mengawasi pergerakan harga dan pasokan beras, serta siap mengambil langkah hukum tegas apabila ditemukan bukti manipulasi yang merugikan negara dan rakyat. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X