Viral di Instagram, Kasus Penganiayaan Santri Gegerkan Ponpes Ora Aji, Gus Miftah Minta Maaf

photo author
- Selasa, 3 Juni 2025 | 06:11 WIB
 kasus penganiayaan santri di Ponpes Ora Aji, Gus Miftah minta maaf. Netizen desak keadilan ditegakkan segera. (HukamaNews.com / Instagram @nyinyir_update_official)
kasus penganiayaan santri di Ponpes Ora Aji, Gus Miftah minta maaf. Netizen desak keadilan ditegakkan segera. (HukamaNews.com / Instagram @nyinyir_update_official)

Namun Adi juga menyebut bahwa kejadian ini telah dibesar-besarkan, terutama tudingan soal santri yang dipukul dengan selang hingga disetrum.

Menurutnya, insiden tersebut bermula dari upaya pembinaan terhadap KDR, yang disebut telah mengakui keterlibatannya dalam kasus vandalisme, kehilangan barang milik santri lain, hingga penjualan air galon tanpa izin pondok.

Penjelasan ini tidak langsung meredakan reaksi publik. Ribuan komentar warganet membanjiri unggahan di Instagram tersebut, menyuarakan keresahan mereka terhadap lemahnya perlindungan terhadap santri di pondok-pondok pesantren.

Baca Juga: Para Fans Garuda, Stay Calm Saat Timnas Indonesia Bermain, Jaga Dari Covid -19

Beberapa bahkan mempertanyakan legitimasi gelar “Gus” yang disematkan pada Miftah, dengan menekankan pentingnya akhlak daripada gelar kehormatan.

“Lebih aman anak dididik dan diawasi orang tua sendiri, karena pada dasarnya itu tanggung jawab orang tua,” tulis akun @novela***

Sementara itu, akun @Vita_*** menyerukan agar masyarakat berhenti mengidolakan tokoh agama hanya dari gelarnya saja. “Akhiri era gus-gusan, sekarang saatnya menilai dari kelakuan,” tulisnya.

Netizen lainnya bahkan secara langsung meminta agar nama Gus Miftah tak lagi dikaitkan dengan gelar keagamaan.

Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap lembaga pendidikan berbasis agama. Selain itu, publik juga menuntut agar aparat penegak hukum tidak ragu memproses kasus-kasus kekerasan, siapapun pelakunya.

Baca Juga: Korlantas Polri Punya Komitmen Wujudkan Zero Accident Akibat Muatan Berlebih

Kini, seluruh mata tertuju pada aparat kepolisian untuk memastikan keadilan ditegakkan secara transparan dan tanpa intervensi.

Kasus penganiayaan di Ponpes Ora Aji menjadi pengingat bahwa label religius tidak bisa menjadi tameng untuk membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun.

Dengan munculnya tuntutan dari berbagai pihak, harapannya kasus ini bisa menjadi titik tolak bagi perbaikan sistem perlindungan santri di seluruh Indonesia.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Instagram

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X