HUKAMANEWS - Sebuah unggahan viral di media sosial baru-baru ini mengungkap kasus penganiayaan santri yang diduga terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta.
Kejadian ini langsung menuai sorotan publik, terlebih setelah warganet ramai-ramai menyoroti keterlibatan nama besar Gus Miftah, pendiri pondok tersebut.
Informasi soal penganiayaan itu pertama kali muncul dari akun Instagram @nyinyir_update_official yang menyebutkan bahwa sebanyak 13 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun hingga kini, belum ada satupun dari mereka yang ditahan.
Baca Juga: Tembak Gamma, Aipda Robiq Dinilai Tidak Profesional Gunakan SOP
Fakta ini semakin memancing amarah publik, terlebih karena kasus ini terjadi di institusi pendidikan keagamaan yang seharusnya mengedepankan nilai moral dan pembinaan karakter.
Menurut keterangan Heru Lestarianto, Ketua Tim Kuasa Hukum KDR, para tersangka terdiri dari sembilan orang dewasa dan empat anak di bawah umur.
Pihak yayasan pondok diketahui telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap semua tersangka, dengan alasan tertentu yang tidak dijelaskan secara rinci ke publik.
Namun, di tengah proses hukum yang berjalan lamban, keluarga korban menuntut agar keadilan segera ditegakkan.
Menurut mereka, lembaga seperti pondok pesantren semestinya menjadi tempat yang aman bagi para santri, bukan sebaliknya menjadi ruang yang justru memunculkan kekerasan yang berkedok pembinaan.
“Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga menyangkut nilai dan integritas pendidikan agama. Sangat disayangkan jika tindakan seperti ini dibiarkan,” ujar Heru kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).
Menanggapi situasi yang kian memanas, Gus Miftah melalui perwakilan Yayasan Ponpes Ora Aji akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Permintaan maaf itu disampaikan oleh Adi Susanto selaku kuasa hukum yayasan pada Sabtu (31/5), dalam sebuah pernyataan resmi.
“Musibah ini menjadi pukulan berat bagi kami, terutama atas nama pondok pesantren. Karena itu, atas nama ketua yayasan, beliau (Gus Miftah) menyampaikan permintaan maaf,” ungkap Adi.
Artikel Terkait
Ngabalin Tuding Ada Dana Besar di Balik Proyek Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Balas Tantang Suruh PPATK Cek Rekening Saya!
Pemkot Bandung Terapkan Jam Malam Pelajar Mulai Malam Ini 2 Juni 2025, Pelajar Keluar Lewat Jam 9 Bisa Kena Sanksi!
Bocoran Gila! Honor Magic8 Pro Siap Hadir dengan Dual Telefoto, Zoom Makin Keren Tanpa Pecah!
Youtuber Ini Kaget Survey di Kampus Ternama di Kota Kediaman Jokowi di Solo, 98 Persen Mahasiswanya Tanpa Ragu Sebut Ijazah Jokowi Palsu
21 Korban Ditemukan Dari Puing - Puing Gunung Kuda, Kondisi Korban Mulai Rusak