Huda menambahkan, pembenahan bukan cuma soal membangun ulang sistem, tapi juga harus menelusuri akar masalah yang membuat proyek mahal ini tak berjalan sesuai rencana.
Sementara itu, Kementerian Keuangan telah resmi melantik Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo dalam sebuah upacara di kantor pusat Kemenkeu, Jakarta, pada Jumat, 23 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan amanah negara.
Ia menyebut sumpah jabatan sebagai janji sakral, bukan hanya formalitas administratif, tapi komitmen moral dan spiritual dalam menjalankan tugas publik secara transparan dan bertanggung jawab.
Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa Kementerian Keuangan memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola keuangan negara dan memastikan manfaatnya dirasakan sebesar-besarnya oleh rakyat.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan bea cukai sebesar Rp301,6 triliun.
Sementara untuk 2025, target penerimaan dari sektor perpajakan mencapai Rp2.189 triliun, meningkat hampir 14 persen dibanding outlook tahun sebelumnya.
Dengan target setinggi itu, efektivitas sistem perpajakan menjadi kunci.
Kini beban berada di pundak Bimo Wijayanto, bukan hanya untuk mengejar target, tapi juga mengembalikan kepercayaan publik yang sempat goyah akibat gagalnya proyek Coretax.
Langkah awal yang tegas dan transparan bisa menjadi penentu apakah reformasi perpajakan benar-benar dimulai atau sekadar jadi jargon tanpa makna.***
Artikel Terkait
Blunder Coretax! Investasi Triliunan Bermasalah, Dirjen Pajak Terancam Sanksi Berat
Coretax Senilai Rp1,3 Triliun Error Bikin Pajak Tekor, KPK Nggak Boleh Kendor Jaring Koruptor
Coretax Macet, Pengusaha Pilih Tunda Pelaporan Pajak
Viral di X! Pegawai Pajak Meninggal Dunia Diduga Kelelahan, Netizen Curiga Gegara Coretax Jadi Penyebab
Link Cek Hasil Pengumuman UTBK SNBT 2025 Bisa Diklik Di Sini