Kasus Tabrakan Maut Mahasiswa UGM, Tuntutan Keadilan di Tengah Bayang-Bayang Kuasa Uang

photo author
- Selasa, 27 Mei 2025 | 13:00 WIB
Tragedi Argo UGM picu tagar JusticeForArgo. Kasus tabrakan BMW ini sorot kesetaraan hukum di Indonesia. (HukamaNews.com / Net)
Tragedi Argo UGM picu tagar JusticeForArgo. Kasus tabrakan BMW ini sorot kesetaraan hukum di Indonesia. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Kabar duka menyelimuti lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024, tewas dalam kecelakaan tragis di Sleman, Yogyakarta.

Insiden itu terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, saat Argo sedang berusaha memutar balik kendaraannya di Jalan Palagan.

Tanpa diduga, dari arah belakang, sebuah mobil BMW melaju kencang dan menabraknya.

Mobil tersebut dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, mahasiswa program internasional di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM angkatan 2022.

Baca Juga: Jadwal Libur Idul Adha 2025 Resmi Ditetapkan, Siap-Siap Nikmati Long Weekend!

Benturan keras menyebabkan Argo mengalami luka serius di kepala, bibir atas robek, dan memar di bagian paha kiri, yang membuatnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Christiano, pengemudi mobil BMW, hingga kini belum ditahan.

Polisi menyebutkan bahwa statusnya masih sebagai saksi dengan kewajiban lapor.

Padahal, desakan publik agar pelaku segera ditahan terus menguat, terutama setelah diketahui bahwa Christiano adalah anak dari Setia Budi Tarigan, Direktur Operasional FIFGroup, perusahaan pembiayaan besar yang merupakan bagian dari grup Astra.

Fakta ini memicu reaksi keras dari warganet.

Tagar #JusticeForArgo menjadi trending di berbagai platform media sosial.

Banyak pihak menilai ada ketimpangan dalam penanganan hukum, terlebih jika melihat latar belakang keluarga pelaku yang memiliki posisi strategis dalam korporasi besar.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Argo Ericko Achfandi Mahasiswa FH UGM yang Ditabrak Mobil Mewah, Simak Proses Hukum dan Reaksi Kampus

Sementara itu, pihak keluarga Argo disebut-sebut telah menerima kedatangan aparat TNI dan Polri di kediaman mereka.

Publik pun bertanya-tanya, apakah kedatangan itu merupakan bentuk mediasi, tekanan, atau justru dukungan moral.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X