Drama Ijazah Jokowi Belum Tamat, Bukti Forensik Bareskrim Bikin Roy Suryo Cs Meradang Minta Gelar Perkara Khusus

HUKAMANEWS - Polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mengemuka dan menyita perhatian publik.

Meski Bareskrim Polri telah memberikan pernyataan resmi bahwa ijazah milik Jokowi adalah asli, perdebatan di ruang publik tampaknya belum juga mereda.

Isu ini bahkan berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari kegaduhan tersebut.

Pakar komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengingatkan bahwa perdebatan panjang tanpa ujung justru berisiko memecah belah masyarakat.

Baca Juga: Rekaman Bocor Budi Arie Setiadi Ngamuk Disebut Tony Minta Jatah 50 Persen, Otak Judol Budi Gunawan, PDIP Teken Tony Framing Saya, Paham Gak!

Menurutnya, jangan sampai diskusi mengenai keaslian dokumen akademik ini berubah menjadi alat untuk membangun polarisasi di tengah bangsa yang sedang berusaha solid pasca pemilu.

Jamiluddin menyebut bahwa persoalan ini tidak hanya menyangkut Presiden Jokowi maupun kelompok yang mengkritisi seperti Roy Suryo dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), tetapi seluruh masyarakat yang ikut terbawa dalam arus opini publik.

Ia menilai bahwa dalam situasi seperti ini, ada pihak-pihak yang bisa saja memanfaatkan emosi massa demi kepentingan politik tertentu.

Dikhawatirkan, narasi semacam ini bisa mendulang simpati palsu dan justru mengalihkan perhatian dari isu-isu strategis lainnya.

Baca Juga: Dapat Serangan Pembacokan Jaksa Fungsional dan ASN Kejari Deli Serdang, Kapuspen Harli Siregar Sebut Jaksa Dikawal dalam Menjalankan Tugasnya

Dari sisi penegakan hukum, Bareskrim Polri sudah memastikan keaslian ijazah Jokowi berdasarkan penyelidikan forensik dan pembandingan dengan dokumen milik rekan seangkatan saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro, menyatakan bahwa semua unsur pada ijazah Jokowi identik dengan milik teman seangkatannya, termasuk map lama yang digunakan.

Ia menjelaskan bahwa penyidik telah melakukan uji pembanding secara menyeluruh, mulai dari ijazah tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi, dan hasilnya menunjukkan keabsahan dokumen tersebut.

Namun demikian, pihak pengadu tidak tinggal diam.

TPUA sebagai pelapor dugaan ijazah palsu tetap bersikukuh dan berencana mengajukan permintaan untuk dilakukan gelar perkara khusus.