Para kardinal akan berkumpul di Kapel Sistina untuk melakukan pemungutan suara secara tertutup hingga tercapai konsensus.
Pengalaman dari konklaf sebelumnya menunjukkan bahwa proses pemilihan paus tidak selalu berlangsung cepat.
Sebagai contoh, pemilihan Paus Fransiskus pada tahun 2013 memakan waktu dua hari dan lima putaran suara.
Sementara pada tahun 2005, pemilihan Paus Benediktus XVI berlangsung dalam empat putaran selama dua hari.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Korupsi di BUMN Tak Bisa Dihilangkan, Tapi Bisa Ditekan Lewat Sistem Baru
Dengan latar belakang sejarah tersebut, konklaf 2025 diperkirakan akan berjalan dengan penuh pertimbangan, terlebih dengan situasi global yang kian kompleks.
Nama Kardinal Suharyo mungkin bukan yang paling dijagokan, namun partisipasinya dalam proses ini tetap menjadi momen penting bagi Indonesia.
Keterlibatan tokoh asal Bantul ini sekaligus menjadi pengingat bahwa peran Asia dalam Gereja Katolik kian diperhitungkan.
Kehadiran Indonesia dalam forum tertinggi Gereja menunjukkan pengakuan atas kontribusi umat Katolik di kawasan ini, yang selama ini dikenal sebagai minoritas yang aktif dan berdedikasi.
Meskipun peluang menjadi Paus mungkin kecil, kehadiran Kardinal Suharyo tetap memiliki arti besar, baik secara simbolis maupun diplomatik.
Baca Juga: Desain iPhone 17 Pro Jadi Sorotan, Google Sindir Pakai Iklan Lucu tapi Pedas Banget!
Sikap rendah hati dan komitmennya dalam menjalani proses pemilihan menunjukkan kualitas kepemimpinan yang layak dihargai.
Di tengah sorotan dunia, ia memilih tetap membumi, tanpa kehilangan semangat pengabdian.
Sikap semacam ini yang justru mencerminkan semangat kepemimpinan spiritual yang kuat, dan menjadi contoh penting dalam percaturan global keagamaan saat ini.
Apakah kamu mengikuti perkembangan konklaf tahun ini?***
Artikel Terkait
Viral! 30 WNI Tertahan di Jeddah Gara-Gara Visa Palsu, Ini Peringatan Keras BP Haji untuk Travel Ilegal
UU BUMN 2025 Ubah Status Direksi, Muncul Pertanyaan: Apakah KPK Masih Bisa Menangkap Koruptor di BUMN?
Luasan Lahan Konservasi Laut di Indonesia Bertambah 200 Ribu Hektar Tahun 2025 Ini
MUI Tak Gentar Hadapi Kritik AS, Sertifikasi Halal Itu Wajib, Bukan Hambatan Dagang, Ini Alasannya
Hasan Nasbi Batal Mundur dari Kepala PCO, Ternyata Ini yang Dikatakan Prabowo Saat Pertemuan Empat Mata!