Bukan Sekadar Tradisi! Ini Makna Tersembunyi di Balik Nama Baru yang Dipilih Paus Saat Terpilih

photo author
- Rabu, 7 Mei 2025 | 08:57 WIB
Mengapa paus baru selalu ganti nama saat terpilih? Simak alasan sejarah dan makna mendalam di balik tradisi unik ini. (HukamaNews.com / (Dimitar DILKOFF/AFP))
Mengapa paus baru selalu ganti nama saat terpilih? Simak alasan sejarah dan makna mendalam di balik tradisi unik ini. (HukamaNews.com / (Dimitar DILKOFF/AFP))

Namun perubahan dimulai ketika Paus Mercurius, yang terpilih sekitar abad ke-6, memutuskan mengganti nama karena nama lahirnya merujuk pada dewa Romawi, Merkurius.

Ia lalu memilih nama Paus Yohanes II, dan sejak saat itu tradisi ini menjadi kebiasaan tetap.

Nama yang dipilih biasanya mencerminkan nilai atau misi yang ingin diemban oleh paus baru.

Misalnya, Simon yang kemudian menjadi Santo Petrus—paus pertama dalam sejarah Gereja—mengalami perubahan nama atas pemberian langsung dari Yesus.

Artinya, perubahan nama punya nilai spiritual sekaligus simbolik yang sangat dalam dalam konteks keagamaan.

Baca Juga: Lonceng Santo Petrus Menggema, Ribuan Orang Padati Alun-alun Mengiringi Pemakaman Paus Fransiskus

Nama Bukan Sekadar Identitas, Tapi Pernyataan Visi

Menurut Liam Temple, dosen sejarah Katolik dari Universitas Durham, nama paus memiliki dimensi sejarah dan pesan tersirat.

Nama itu sering kali merujuk pada paus terdahulu yang dikenal berhasil membawa perubahan, menghadapi krisis besar, atau dikenal karena kebijaksanaannya.

Sebagai contoh, Paus Fransiskus memilih namanya untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.

Santo ini dikenal karena kesederhanaan, cinta terhadap alam, dan kepedulian terhadap kaum miskin.

Pilihan itu menjadi cerminan langsung dari pendekatan kepemimpinan Paus Fransiskus selama menjabat.

Baca Juga: Hantarkan Pemakaman Paus Fransiskus, Umat Katolik Dunia Menyaksikan Perpisahan Haru, Begini Rangkaian Acara Lengkapnya!

Sementara itu, pendahulunya, Paus Benediktus XVI, memilih nama yang terinspirasi dari dua sosok: Santo Benediktus dan Paus Benediktus XV.

Nama ini dipilih untuk menunjukkan komitmen terhadap perdamaian dan rekonsiliasi, terutama dalam konteks sejarah Perang Dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: AFP

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X