HUKAMANEWS - Sepekan penuh bekerja jelas pasti rasanya melelahkan. Tak heran, akhir pekan jadi momen yang paling ditunggu untuk menyegarkan kembali pikiran. Ini yang juga dirasakan Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin.
Saat mengunjungi Noreenfarm, yang penuh dengan tanaman budidaya melon hidroponik, Nina tak bisa menyembunyikan kekagumannya.
"Ini bisa dijadikan tempat wisata buat keluarga dan bisa dipromosikan. Saya melihat sendiri hasilnya. Gemes juga lihat hasilnya tuh," ucap Nina yang datang dengan keluarga, Minggu 4 Mei 2025.
Baca Juga: FUJIFILM Instax Mini 41 Resmi Meluncur di Indonesia, Kamera Instan Retro dengan Fitur Canggih
Ia berharap inisiatif seperti ini bisa menjalar ke daerah lain di Salatiga. Mungkin wisata buah bukan hanya melon saja. Ia berharap semoga bermunculan tempat wisata baru dengan buah-buah lainya.
"Tentunya Pemkot Salatiga akan mensuport. Karena hal-hal seperti ini bisa membuat kemajuan suatu wilayah. Mungkin ke depan kita bisa adakan penyuluhan di sini, agar hasilnya jauh lebih baik," tambahnya
Terletak di Kauman Kidul RT 1 RW 4, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Noreenfarm menyuguhkan pengalaman berbeda, yakni memetik melon premium langsung dari pohonnya. Tak tanggung-tanggung, melon kualitas impor di sini bisa dibawa pulang hanya dengan 25 ribu rupiah per kilogram, selama bulan promosi ini.
Baca Juga: Industri Media, Benarkah Gagal Melawan Arus Kuat Media Sosial
Pemilik Noreenfarm, Andi Fauzan, mengaku bahwa awal mula usaha ini sebenarnya berasal dari keisengan memanfaatkan lahan kosong yang tidak terpakai. Alih-alih membangun properti, Andi justru memilih membudidayakan tanaman dengan konsep pertanian modern.
"Kalau semua dibikin bangunan, eman-eman. Akhirnya kita bikin lahan pertanian, tetapi pertanian yang moderen, hidroponik dan tanamanya kita memilih melon. Karena masa penanaman hingga panen jauh lebih cepat," ungkapnya.
Menurut Andi, melon menyukai iklim panas.Sedangkan musim hujan seperti sekarang membuatnya harus ekstra waspada terhadap serangan jamur.
"Karena uap itu kan bisa membawa jamur. Keuntungan kita, karena kita di greenhouse sehingga hama dari luar sangat minim masuk. Jadi penyakit yang sering kita temui ya jamur itu," jelasnya.***
Artikel Terkait
Institut Pertanian Bogor Bentuk Pusat Riset Unggulan Untuk Program MBG
Presiden Prabowo Akui Tiap Malam Komunikasi Terus dengan Menteri Pertanian, untuk Pastikan Harga Pangan Stabil
Ada Jejak Bill Gates di Pertanian Kecamatan Sawangan Magelang, Petani Sukses Produksi Beras Premium
Ribuan Burung Hantu "Diberdayakan" Untuk Dongkrak Pertanian Padi Hemat Air di Majalengka Jawa Barat
Indonesia Siap Bantu Palestina Kembangkan Sektor Pertanian