Industri Media, Benarkah Gagal Melawan Arus Kuat Media Sosial

photo author
- Senin, 5 Mei 2025 | 18:00 WIB
Ramai soal PHK Massal di Industri Televisi Nasional (Tangkapan layar akun X @MurthadaOne1)
Ramai soal PHK Massal di Industri Televisi Nasional (Tangkapan layar akun X @MurthadaOne1)

HUKAMANEWS - Tumbangnya industri media menjadi perhatian berbagai kalangan. Dewan Pers menyebut hal ini bagian dari kegagalan media mengadaptasi hadirnya media sosial.

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menyebutkan gelombang PHK ini terjadi karena sebagian besar iklan beralih ke media sosial dan influencer, bahkan mencapai 75 persen dari total pasar iklan.

Faktor kegagapan beradaptasi di tengah disrupsi digital ditambahkan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wisnu Prasetya Utomo terjadi karena sebagian besar media di Indonesia masih menggantungkan pendapatan pada iklan. Sejak Orde Baru, media sangat bertumpu pada iklan, baik swasta maupun belanja iklan pemerintah.

Baca Juga: Kompak Diteriakin Penonton Change Melani, Owner Mecima di Acara Konser Day6 Pilih Kabur, Malu Gak Mbakkk

“Ketika iklan ini berpindah ke pemain baru seperti platform digital, media-media besar terlihat tidak siap,” ujar Wisnu dalam keterangannya, Senin, 5 Mei 2025.

Kegagapan tersebut diperparah oleh kombinasi krisis global, perubahan situasi politik, serta kebijakan efisiensi pemerintah yang memangkas anggaran belanja iklan media. 

“Semua faktor ini mempercepat merosotnya industri media di Indonesia." tambahnya lagi

Baca Juga: Ingin Entaskan Kemiskinan, Gubernur Jawa Tengah Pilih Kirim 100 Siswa ke Korea Selatan

Ditambahkan pihaknya, pola konsumsi informasi masyarakat sebagai penyebab lain merosotnya ekosistem media. Ia Saat ini menurutnya media arus utama kini bukan lagi satu-satunya sumber informasi. 

“Publik kini punya banyak pilihan, entah itu berkualitas atau tidak,” jelas pihaknya.

AJI Indonesia mencatat sekitar 1.200 pekerja media, termasuk jurnalis, terkena PHK sepanjang 2023 hingga 2024. Namun, jumlah sebenarnya kemungkinan lebih besar karena tidak semua kasus tercatat. ***

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X