Menurut mereka, tawuran seperti ini sudah beberapa kali terjadi dan menimbulkan ketakutan yang terus menghantui, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Mereka berharap ada patroli rutin, pemasangan kamera pengawas (CCTV), serta tindakan hukum tegas terhadap pelaku yang terlibat agar memberikan efek jera.
Fenomena tawuran antarwarga memang bukan hal baru di Jakarta, namun tetap menjadi persoalan serius yang menunjukkan lemahnya kontrol sosial di lingkungan padat penduduk.
Aksi kekerasan seperti ini tak hanya mengganggu ketertiban umum, tapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa jika tidak ditangani dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Viral Disebut Minta-Minta di Kota Tua, Begini Klarifikasi Pak Tarno: Saya Lagi Piknik, Bukan Ngemis!
Pihak berwenang pun diharapkan tak sekadar hadir saat kejadian berlangsung, tapi juga melakukan tindakan preventif seperti mediasi antarwarga, pembinaan remaja, hingga edukasi terkait penyelesaian konflik tanpa kekerasan.
Dengan meningkatnya intensitas konflik horizontal seperti ini, Jakarta sebagai ibu kota tentu dituntut lebih sigap dalam menjaga keamanan lingkungan warganya.
Karena pada akhirnya, rasa aman bukan hanya soal kehadiran polisi saat kerusuhan terjadi, tetapi tentang pencegahan dan solusi jangka panjang agar kehidupan masyarakat bisa berjalan tanpa rasa takut.
Apakah kamu ingin artikel ini juga dilengkapi dengan meta description SEO dan slug URL yang optimal?***
Artikel Terkait
Cair Juni 2025! Begini Cara Pensiunan PNS Dapat Gaji ke-13 Langsung Masuk Rekening via Aplikasi Andal Taspen
Polisi Siap Dapat Gaji Ke-13 Full Tunjangan Bulan Depan, Cek Kapan Masuk Rekening Kamu Sekarang!
Penyesuaian Rotasi Jabatan Pati TNI: Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Tetap di Pangkogabwilhan I, Gak Jadi Digeser Jadi Stafsus KSAD
Katanya Bawa Ijazah ke Polda Metro Jaya, Dokter Tifa Heran Cara Jokowi Bawa Map Kuning, Dilipat-lipat Gitu?
Bikin Heboh! Video Viral Pak Tarno Diduga Ngemis di Kota Tua Jakarta, Netizen: Kenapa Sekarang Masih Minta-Minta?