Kata Anies Baswedan Jangan Sinis Sama Orang Miskin Banyak Anak, Karena Ini Alasan Mereka Pilih Banyak Anak

photo author
- Jumat, 2 Mei 2025 | 19:42 WIB
Warga miskin makin miskin makin banyak anak (Ist)
Warga miskin makin miskin makin banyak anak (Ist)

HUKAMANEWS - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan berlakukan vasektomi pada pria, sebagai syarat mendapat bantuan sosial, rupanya menarik perhatian Anies Baswedan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencoba memperjelas mengapa warga miskin biasanya punya banyak anak.

Simak penjelasan Anies berikut ini, seperti dikutip dari akun X Anies Rasyid Baswedan, pada Jumat (2/5).

"Kenapa orang miskin punya banyak anak?"

Pertanyaan itu sering muncul, kadang dengan nada sinis.

"Tapi mari jeda sejenak dan coba memahami dari sudut pandang mereka. Di dunia yg keras dan tak pasti, keputusan itu sering lahir dari naluri bertahan, bukan sekadar pilihan bebas," ujar Anies.

Baca Juga: Elon Musk Sampai Gusar Ada Apa di Bali Hingga Mati Listrik Total Blackout, Ternyata Ini yang Terjadi Usai Sebagian Eropa Juga Alami Blackout

Menurut Anies, saat dunia tidak memberi jaminan, tak ada pensiun, tak ada tabungan, tak ada negara yang hadir, anak menjadi satu-satunya "aset" yang bisa diandalkan.

Mereka adalah harapan terakhir, yang bisa merawat, membantu pekerjaan dan ekonomi keluarga, atau sekadar menemani di usia senja.

Ketika masa depan tampak kabur, manusia cenderung menggenggam apa pun yang memberi makna hari ini.

Anak-anak, dalam pelukan dan tawa mereka, menawarkan rasa berarti.

Di tengah hidup yang sering membuat kecil hati, keluarga jadi ruang terakhir untuk merasa dibutuhkan.

Baca Juga: Galaxy S25 Ultra Meledak di Pasaran! Laris Sendirian, S25 dan S25 Plus Kalah Telak dalam 2 Bulan Saja

"Punya banyak anak juga dipandang sebagai "investasi sosial".

Dalam kondisi tanpa kepastian, logika mereka sederhana, makin banyak anak, makin besar kemungkinan salah satunya bisa "naik kelas" dan menopang yang lain.

Saat sistem gagal, keluarga memikul peran yang seharusnya dibagi negara."

"Kita sering terlalu cepat menghakimi, padahal persoalan ini tak akan selesai dengan kecaman."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: X Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan)

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X