Dosen di Universitas Leiden Belanda DR Suryadi Sebut Jokowi Bohong, Tak Ada di Sejarah UGM Ada Jurusan Teknologi Kayu

photo author
- Sabtu, 26 April 2025 | 18:42 WIB
Rektor UGM dikabarkan tolak kedatangan tim di antaranya Rismon, Roy Suryo, Dokter Tifa dll yang akan datangi UGM pada Selasa (15/4), untuk menanyakan ijazah Jokowi (X Papua Muslim)
Rektor UGM dikabarkan tolak kedatangan tim di antaranya Rismon, Roy Suryo, Dokter Tifa dll yang akan datangi UGM pada Selasa (15/4), untuk menanyakan ijazah Jokowi (X Papua Muslim)

 

HUKAMANEWS - Pernyataan Jokowi bahwa dirinya pernah kuliah di Fakultas Kehutanan UGM jurusan teknologi kayu bohong.

Bahkan semakin menjadi misteri karena arsip di Universitas Ledien Belanda tak diketemukan nama jurusan tersebut.

Hal ini diungkap putra Minangkabau yang kini menjabat Dosen di Universitas Leiden, DR Suryadi.

Ia mengatakan setelah ditelisik dalam arsip yang tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, pernyataan Jokowi bila dia pernah kuliah di Fakultas Kehutanan UGM jurusan teknologi kayu semakin menjadi misteri.

Pasalnya berdasarkan arsip yang tersimpan di universitas terkemuka Belanda tersebut, di Fakultas kehutanan UGM itu tidak ada jurusan teknologi kayu.

DR Suryadi menyatakan setelah dicari dalam, Buku Panduan Akademik 2023 Program Sarjana Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (lihat: https://fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/20/2023/09/Buku-Panduan-Akademik-Program-Sarjana-2023.pdf) yang diterbitkan Fakultas Kehutanan UGM (2023), ada penjelasan tentang sejarah berdirinya Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada sebagai berikut (hlm. 6).

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Keluhkan Tak Bisa Tidur, Sentil KPK soal Pencegahan Saksi Berobat ke Luar Negeri

"UGM resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, UGM juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan sebagai universitas pembina di Indonesia. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki enam fakultas, satu di antaranya adalah Fakultas Pertanian," kata Suryadi, Kamis (24/4).

Tak hanya itu, dari arsip yang tersimpan di Universitas Leiden, pada tahun ajaran 1951/1952 dalam Rapat Senat Terbuka UGM yang dipimpin oleh Presiden UGM, Prof. Dr. Sardjito, dibuka dan dideklarasikan secara resmi Bagian Kehutanan pada Fakultas Pertanian UGM.

Dan, sejak itu nama Fakultas Pertanian berubah menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM.

"Bagian Kehutanan dibina oleh ahli-ahli kehutanan Belanda. Pengasuh Akademi Kehutanan, antara lain Prof. Ir. PKM. Steuf, Prof. Ir. C. Gartner, Prof. Ir. EHP. Juta, Prof. Ir. F. Versteegh, Prof. Ir. A.H.Verkuyl dan Dipl. Ing. Hollerworger. Dosen-dosen tersebut juga mengajar di pendidikan tinggi kehutanan di Bogor sebagai cabang Universitas Indonesia, yang kemudian menjadi IPB (Institut Pertanian Bogor)," ujar Suryadi.

Suryadi yang merupakan pakar filologi dan arsip selanjutnya mengatakan, dalam perkembangan selanjutnya, melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 99 tahun 1963 tertanggal 24 Agustus 1963 berlaku terhitung mulai tanggal 17 Agustus 1963, Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM terpisah menjadi tiga fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kehutanan.

Baca Juga: Ribuan Umat dan 164 Kepala Negara Hadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: KBA News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X