TSI berdiri pada tahun 1981 dan masih aktif hingga saat ini, sementara OCI sudah tidak beroperasi sejak 1997.
Hal senada juga disampaikan oleh Tony Sumampau, pendiri OCI sekaligus Komisaris di Taman Safari Indonesia.
Ia menyoroti adanya upaya yang sengaja mengaitkan TSI dengan kasus lama yang sebenarnya tidak berkaitan langsung secara hukum.
“Kalau OCI sudah tidak ada, kenapa TSI yang diminta bertanggung jawab? Pasti ada motif tertentu di balik itu,” ujar Tony.
Menurut Tony, ada pihak ketiga yang diduga memprovokasi mantan pemain sirkus untuk menggiring opini publik dan membuat narasi negatif terhadap TSI.
“Orangnya sudah kami ketahui. Sebelumnya dia juga pernah meminta sesuatu ke kami,” tambahnya.
Tuntutan yang diajukan oleh para mantan pemain ini tak hanya berhenti pada ranah hukum, tapi juga sudah sampai ke Komnas HAM dan bahkan dibicarakan di tingkat kementerian.
Sebelumnya, para perempuan eks pemain sirkus OCI sempat mengungkapkan pengalaman kelam mereka di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto.
Mereka menyampaikan cerita tentang perlakuan kasar, kekerasan fisik, eksploitasi, hingga kerja dalam kondisi tak layak selama bertahun-tahun.
Namun, semua kisah itu mengarah pada OCI, bukan Taman Safari.
Inilah yang membuat kasus ini menjadi rumit, karena secara struktural dan hukum, OCI dan TSI bukan satu perusahaan yang sama.
Perbedaan badan hukum dan ruang lingkup kerja menjadikan gugatan ini memiliki dasar hukum yang lemah jika diarahkan ke TSI.
Situasi ini menunjukkan pentingnya memilah informasi sebelum menarik kesimpulan.
Artikel Terkait
Terungkap! Kisah Pahit Mantan Pemain Sirkus OCI di Taman Safari yang Mengejutkan Dunia Hiburan Indonesia
Perempuan Paling Dieksploitasi dan Alami Kekerasan di Sirkus OCI, Mantan Pemain Ungkap Kisah Kelam ke Kementerian HAM
Eksklusif Potongan Video Rismon dan Kawan-kawan Saat Diterima Wakil Rektor UGM, Sayang UGM Ketakutan dan Sembunyikan Video Utuh
Jokowi dan UGM Numpetin Ijazah "Asli", Selebgram Ini Malah Perlihatkan Ijazah Bung Hatta Dipajang di Universitas Belanda, Asli dan Bikin Bangga
Pratikno Bagian dari Universitas Geng Mulyono (UGM) yang Muluskan Ijazah "Asli" Jokowi, Hingga Muluskan Gibran Jadi Wapres