Bekerja sama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, bit merah diolah menjadi teh celup.
Teh celup berlabel “Bieten Tea” saat ini diproduksi oleh badan usaha milik Desa Sumberejo. Selain meningkatkan nilai jual, produksi teh celup bisa membantu menstabilkan harga saat terjadi penumpukan hasil panen bit merah.
Baca Juga: Saatnya Masjid Jadi Garda Terdepan Aksi Iklim, Gerakan Hijau Dimulai dari Sini
“Tapi sampai saat ini teh bit masih terkendala pemasaran. Alat-alat dan tenaga kerja sudah ada, tapi masih sulit pemasaran. Mungkin karena masyarakat belum familiar bit merah diolah menjadi teh celup,” kata Subandi.
Subandi berharap pemerintah bisa membantu membuka jalur pemasaran bit merah hingga menjangkau pasar yang lebih luas.
“Potensi budidaya bit merah di desa kami masih sangat besar,” kata dia
Artikel Terkait
Impor Komoditas Bikin Petani Gigit Jari? Agus Sulistriyono: Saatnya Prabowo-Gibran Dengar Suara Rakyat Kecil!
Petani Lokal Bangkit! Zulhas dan 'Aisyiyah Bersatu Hapus Ketergantungan pada Impor Bahan Pangan Beras dan Jagung
Jokowi Habiskan Waktu Kunjungi Petani Biosalin Mangunharjo Tugu Semarang
Ketimbang Semprot Pestisida, Petani Sukoharjo Pilih Lepas Burung Hantu Untuk Mengusir Hama Tikus
Harga Lada Putih Capai Level Tertinggi, Petani Kendari Jadi Kian Semangat