HUKAMANEWS - Disaat masyarakat mengeluh sepinya perekonomian saat ini, `Gerebeg Ketupat`di Kabupaten Magelang, bisa jadi hiburan.
Gerebeg Ketupat`, sebuah tradisi yang sebelumnya dilakukan sebuah warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan. Event yang berlangsung di lapanan Soepardi Sawitan, Minggu,6 April 2025 berlangsung sangat meriah. Ribuan warga tumpah ruah datang untuk berebut kelontong ketupat.Jelas berebut karena didalamnya berisi uang antara Rp5 ribu hingga Rp100 ribu.
Gerebeg Ketupat terasa istimewa karena dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono dan anggota DPR RI Vita Ervina. Juga jajaran Forkompimda Kabupaten Magelang, serta Wali Kota Magelang Damar Prasetyono dan Wakil Wali Kota dr Sri Harso.
Baca Juga: Smartphone POCO M7 Pro 5G Resmi Mendarat di Indonesia, Bawa Spesifikasi Gahar Harga Terjangkau
Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengatakan, Gerebeg Ketupat akan dijadikan event tahunan saat lebaran. Kegiatan ini dijadikan ajang silaturahmi seluruh elemen masyarakat, juga sebagai ajang promosi wisata sekitar Candi Borobudur.
"Agar orang tidak hanya tertuju pada Candi Borobudur saja, namun banyak tempat dan event-event yang bisa dijadikan destinasi wisata," ujarnya.
Disisi lain, untuk menumbuhkan roda perekonomian masyarakat melalui UMKM. "Kita lihat banyak warga yang jualan dan laku semuanya," kata Grengseng.
Baca Juga: Di Balik Kemenangan Red Sparks, Ada Tim Hore Kekasih Mega Hadir Dukung Keberhasilan Liga Voli Korea
Koordinator Gerebeg Ketupat, Tri Setyo Nugroho atau Gepeng mengatakan, ada sekitar 6.000 selongsong ketupat yang dipsang di lima buah gunungan. Ada satu gunungan Ageng dan empat gunungan Karaharjan.
Makna dari gerebeg ketupat itu sendiri adalah mengaku lepat atau bersalah pada momen Lebaran ini. Juga menjadi simbol untuk sarana introspeksi.
"Masyarakat bisa "menggerebek" kesalahan tersebut, sehingga terjadi dinamika dalam bermasyarakat yang saling memaafkan," katanya.
Baca Juga: Dasco Berperan Penting dalam Mendorong Kembali Diizinkannya Pengecer Gas LPG
Gunungan Ketupat Ageng yang memiliki tinggi sekitar 3,5 meter, diarak dari Rumah Dinas Bupati Magelang, diiringi para bergodo (prajurit) menuju lapangan sawitan. Sedangkan empat gunungan Karaharjan mempunyai tinggi sekitar 3 meter diarak dari halaman parkir MAJT. diiringi dengan kesenian-kesenian tradisional Magelang.
Gunungan Ageng menyimbolkan pemangku wilayah, sedangkan gunungan Karaharjan mempunyai arti rasa syukur masyarakat atas kemakmuranyang diterima.****
Artikel Terkait
1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Hingga H+1 Lebaran, Pertanda Ekonomi Membaik Saat Lebaran Ini
Trump Naikkan Tarif Impor! Prabowo Telepon Pemimpin ASEAN, Bahas Serius Ancaman Bagi Ekonomi Asia Tenggara
Tarif Impor Trump Picu Kekhawatiran Global, Dari PHK Massal Hingga Ancaman Resesi Ekonomi
Rupiah Melemah Lagi, Kurs Dolar Tembus Rp16.745 Hari Ini, Apa Dampaknya bagi Ekonomi dan Masyarakat?
Saat Ekonomi Seret, Inilah Cara Cerdas Melamar Kerja ke Luar Negeri Buat Kabur Aja Dulu Ketika Rupiah Melemah!