Menunjukkan bahwa kamu mau belajar bahasa lokal adalah sinyal bahwa kamu serius untuk beradaptasi.
Pahami Budaya Kerja Negara Tujuan
Setiap negara punya budaya kerja yang berbeda.
Misalnya, budaya kerja di Jepang yang sangat disiplin dan hierarkis jelas berbeda dengan gaya kerja di Belanda yang lebih santai dan terbuka.
Kalau kamu mengabaikan hal ini, bukan cuma berisiko membuat kesalahan etika, tapi juga bisa menghambat adaptasi kamu di lingkungan kerja.
Maka dari itu, pelajari kebiasaan, jam kerja, hingga gaya komunikasi di negara tersebut sebelum kamu berangkat.
Bangun Jaringan Sebelum Berangkat
Jangan nunggu sampai kamu sudah di negara tujuan untuk mulai membangun koneksi.
Sekarang ini banyak komunitas diaspora Indonesia atau grup profesional yang aktif di media sosial.
Bergabunglah di sana, ikuti diskusi, dan jangan ragu untuk bertanya.
Jaringan seperti ini bisa bantu kamu dapat insight tentang dunia kerja di negara tersebut, bahkan bisa jadi jembatan ke lowongan yang tidak dipublikasikan secara umum.
Waspada Terhadap Penipuan Rekrutmen
Semakin banyak orang tertarik kerja di luar negeri, semakin banyak pula modus penipuan berkedok agen kerja.
Kalau kamu mendapat tawaran yang terdengar terlalu sempurna, gaji tinggi, fasilitas mewah, tanpa proses seleksi rumit — sebaiknya waspada.
Artikel Terkait
Cara Melamar Kerja di Luar Negeri, Cek Dokumen Wajib dan Tips Lolos Seleksi Terbaru 2025
Melamar Kerja ke Luar Negeri? Simak Aturan Terbaru Visa Australia 2025 yang Lebih Ramah Pencari Kerja!
Jangan Apply Dulu! Baca Ini Biar Nggak Ketipu Lowongan Kerja Luar Negeri Abal-Abal
Sedang Cari Lowongan Kerja di Luar Negeri? Ini Daftar Pekerjaan Paling Diburu di Australia 2025
Dampak Kurs Rupiah terhadap Remitansi, Kapan Waktu Paling Cuan Kirim Uang dari Luar Negeri ke Indonesia?