Pada saat magrib, posisi hilal masih berada di bawah ufuk dengan ketinggian minus 1,07 derajat serta elongasi geosentris 1,2 derajat dan elongasi toposentris 1,5 derajat.
“Dengan posisi ini, hilal dipastikan tidak akan terlihat. Sehingga, bilangan bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari dan Idulfitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” jelasnya.
Menunggu Keputusan Resmi Pemerintah
Meskipun hasil perhitungan astronomi menunjukkan bahwa hilal tidak akan terlihat, keputusan resmi tetap berada di tangan pemerintah.
Menteri Agama RI akan mengumumkan hasil sidang isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Ini Analisa Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Kenapa Mudik Lebih Baik Dilakukan Pada Siang Hari
Sidang isbat ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, serta para pemangku kebijakan terkait.
Keputusan tersebut akan menjadi pedoman resmi bagi seluruh umat Islam di Indonesia dalam menetapkan 1 Syawal.
Dengan prediksi ini, masyarakat diharapkan tetap menunggu pengumuman resmi dari pemerintah sambil mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 H dengan penuh khidmat dan kebersamaan.***
Artikel Terkait
Tanggapi Survei Populi, Nusron Wahid: Hilal Sekali Putaran untuk Prabowo Gibran Makin Tampak
Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 125 Titik, Kapan Puasa Ramadhan 2025 Dimulai?
Profesor Riset Astronomi BRIN Sebut Semakin ke Barat, Hilal Semakin Terlihat
Hilal Masih Sulit Terlihat di Wilayah Indonesia, Awal Bulan Puasa Diprediksi Berbeda
Kementerian Agama Sebut Pantauan Hilal Sudah Terlihat di Aceh, Jadi Penanda 1 Ramadan 1446 H Jatuh 1 Maret 2025