Misteri Blood Moon 2025! BMKG Jelaskan Alasan Ilmiah di Balik Warna Merah Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025

photo author
- Jumat, 14 Maret 2025 | 10:06 WIB
Ilustrasi: Mengapa bulan berubah merah saat gerhana? BMKG jelaskan fenomena Blood Moon yang akan terjadi pada 14 Maret 2025! (HukamaNews.com / Freepik)
Ilustrasi: Mengapa bulan berubah merah saat gerhana? BMKG jelaskan fenomena Blood Moon yang akan terjadi pada 14 Maret 2025! (HukamaNews.com / Freepik)

Wilayah Indonesia bagian timur menjadi lokasi terbaik untuk menyaksikan fase akhir dari fenomena ini.

Sementara itu, puncak gerhana bulan total lebih jelas terlihat dari Amerika, Afrika, Eropa, dan Asia bagian timur.

Fenomena Blood Moon sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan di masyarakat.

Beberapa budaya menganggapnya sebagai pertanda perubahan besar atau peristiwa penting.

Namun, dari sudut pandang ilmiah, gerhana bulan total hanyalah fenomena astronomi yang dapat diprediksi dan tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia.

Baca Juga: BMKG Umumkan Gerhana Bulan Total 2025! Warga Indonesia Timur Bersiap, Ini Jadwal Lengkapnya!

BMKG juga menegaskan bahwa gerhana bulan total aman untuk disaksikan tanpa alat bantu optik seperti kacamata khusus.

Berbeda dengan gerhana matahari yang bisa berbahaya bagi mata, menyaksikan gerhana bulan total tidak memiliki risiko kesehatan apa pun.

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, disarankan mencari lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya.

Gerhana bulan total 14 Maret 2025 diperkirakan akan berlangsung selama beberapa jam. Fase penumbra dimulai pukul 10.57 WIB, tetapi fase puncaknya tidak akan terlihat dari Indonesia.

Baca Juga: Isu Reshuffle Mencuat! Sri Mulyani Bungkam, Airlangga Tak Tahu, Siapa Saja yang Akan Lengser?

Namun, fase gerhana total berakhir dan fase gerhana penumbra berakhir masih dapat diamati dari wilayah timur Indonesia. BMKG menyarankan masyarakat untuk mencatat jadwal ini agar tidak melewatkan momen langka tersebut.

Fenomena Blood Moon ini menjadi kesempatan bagi para pecinta astronomi dan masyarakat umum untuk menyaksikan keindahan langit malam.

Dengan memahami proses ilmiah di baliknya, kita dapat menikmati peristiwa ini tanpa khawatir akan mitos atau spekulasi yang beredar.

Pastikan untuk menyiapkan lokasi terbaik dan jangan lupa mengabadikan momen langka ini dengan kamera atau teleskop.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X