Namun, sanksi ringan terhadap Bahlil justru mengindikasikan adanya ketidakberanian dalam menghadapi pihak berkuasa.
Publik akademik berharap UI bisa meninjau ulang keputusannya dan mengambil langkah lebih tegas.
Jika independensi akademik terus tergerus, maka bukan tidak mungkin kepercayaan terhadap dunia pendidikan akan semakin menurun.
Kampus seharusnya menjadi pelopor dalam menegakkan kebenaran, bukan sekadar institusi yang tunduk pada dinamika politik.
Dalam menghadapi tantangan ini, UI memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa integritas akademik tetap menjadi prinsip utama.
Jika tidak, maka skeptisisme terhadap independensi perguruan tinggi di Indonesia akan semakin menguat.
Masyarakat menunggu langkah nyata dari UI, apakah akan tetap mempertahankan sikapnya atau berani mengambil keputusan yang lebih tegas demi menjaga kredibilitas akademiknya.***
Artikel Terkait
Disertasi Bahlil Lahadalia Terancam Batal, UI Ungkap Pelanggaran Akademik Serius, Rektor Bakal Setuju?
Gelar Doktor Bahlil Lahadalia di Ujung Tanduk, DGB UI Ungkap 4 Pelanggaran Akademik, Nasibnya Kini di Tangan Rektor UI!
Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Dicabut UI, Ada Disertasi Curang Terbongkar atau Konflik Kepentingan?
Gelar Doktor Bahlil LahadaliaTerancam! UI Gelar Rapat Penting Pekan Depan, Apakah Akan Disertasinya Dibatalkan?
Sempat Garang dan Temukan 4 Pelanggaran Disertasi Bahlil Dibatalkan UI, Eh Taunya Diralat Lagi Jadi Perbaikan, Cuma Segini Nyali UI?