Kejagung Imbau Masyarakat Tak Ragu Pakai BBM Pertamina di Tengah Kasus Hukum

Febrie menyebutkan bahwa masyarakat perlu mendukung produk dalam negeri dan tidak terpengaruh oleh isu-isu negatif yang belum terbukti kebenarannya.

“Kami memahami adanya kekhawatiran, tapi masyarakat tak perlu ragu. Produk Pertamina sudah melewati proses uji dan memenuhi standar yang berlaku,” tegasnya.

Di sisi lain, Komisi III DPR mendesak agar Kejagung segera menuntaskan kasus-kasus hukum yang menyeret Pertamina agar tidak menimbulkan ketidakpastian di tengah publik.

Kejelasan hukum sangat diperlukan agar masyarakat tetap merasa aman dan percaya terhadap BBM yang mereka gunakan.

Baca Juga: Gerakan Rakyat Bakal Hadir Dampingi Tom Lembong Jalani Sidang Perdana Kamis Besok di PN Jakarta Pusat

Dilema Masyarakat: Dukung atau Ragu?

Pernyataan Kejagung ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, masyarakat diharapkan tetap setia menggunakan BBM dari Pertamina sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri.

Namun, di sisi lain, berbagai kasus yang menyeret nama Pertamina tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas perusahaan tersebut.

Banyak pihak menilai bahwa dukungan terhadap Pertamina harus dibarengi dengan pembenahan sistem pengawasan dan transparansi yang lebih baik.

Jika tidak, wacana nasionalisme dalam konsumsi produk dalam negeri bisa berujung pada pembiaran terhadap praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

Baca Juga: Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura Terganjal Penuntutan, Kapan Dipulangkan?

Kejagung telah mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan BBM Pertamina di tengah sorotan kasus hukum yang sedang berlangsung.

Meski produk Pertalite dan Pertamax dinyatakan aman, Kejagung tetap harus menunjukkan komitmen dalam menuntaskan perkara yang melibatkan perusahaan energi negara ini.

Masyarakat tentu ingin mendukung produk dalam negeri, tetapi transparansi dan integritas tetap menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.***