Setelah revisi tersebut disahkan, KPK disebut mengalami pelemahan signifikan, termasuk dalam hal penyadapan dan independensi penyidik.
Dalam konteks ini, jika Gibran dan Bobby terpilih, mereka diduga akan lebih aman dari berbagai persoalan hukum yang berpotensi menyeret mereka.
Spekulasi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: apakah revisi UU KPK benar-benar murni untuk memperbaiki sistem hukum atau ada kepentingan politik tertentu di baliknya?
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana terkait pernyataan Hasto ini.
Baca Juga: NVIDIA Akui Kesalahan, RTX 5090 & 5070 Ti Punya Cacat Produksi, Begini Solusinya!
Namun, isu ini dipastikan akan menjadi sorotan besar menjelang tahun politik 2025.
Di tengah ketegangan politik yang kian memanas, publik tentu menantikan langkah selanjutnya dari KPK, pemerintah, serta pihak terkait lainnya.
Apakah akan ada investigasi lebih lanjut atau justru isu ini perlahan menghilang tanpa kejelasan?
Yang pasti, masyarakat semakin kritis dalam menyikapi setiap pergerakan politik di tanah air.***
Artikel Terkait
Penahanan Hasto Bak Karma Bagi PDIP, Dulu PDIP yang Punya Peran Lemahkan KPK, Sekarang Rasakan KPK Hancurkan Kalian!
"Nyanyian" Hasto Kristiyanto, KPK Sengaja Dilemahkan Atas Perintah Jokowi, Demi Muluskan Gibran, Bobby Maju Jadi Walkot
Jokowi dan Keluarga Dilaporkan ke KPK, Skandal atau Fitnah? Publik Tunggu Keberanian KPK!
Coretax Senilai Rp1,3 Triliun Error Bikin Pajak Tekor, KPK Nggak Boleh Kendor Jaring Koruptor
Hasto Sebut Hal-hal Buruk Jokowi Selalu Limpahkan ke PDIP, Begitu Hal Positif Diambil Tanpa Benefit ke PDIP, Termasuk Revisi UU KPK