Namun, pertanyaannya adalah apakah BPI Danantara memiliki mekanisme yang transparan dan efektif untuk mengelola dana tersebut?
Apakah industri yang menerima investasi ini dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas?
Di sisi lain, beberapa ekonom mengingatkan bahwa pengelolaan dana publik harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Jika tidak, alih-alih menyejahterakan rakyat, dana tersebut justru bisa menjadi beban baru bagi anggaran negara.
Baca Juga: Dilarang Megawati, Inilah Deretan Kepala Daerah Kader PDIP Nekat ke Retret Magelang
Publik tentu berharap bahwa kebijakan ini tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan mampu memberikan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi.
Keterbukaan dan pengawasan ketat sangat dibutuhkan agar BPI Danantara tidak bernasib seperti banyak proyek investasi yang akhirnya menjadi beban negara.
Pemerintah harus memastikan bahwa pengelolaan dana ini benar-benar sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Sebab, tanpa hal tersebut, skeptisisme publik hanya akan semakin meningkat dan kepercayaan terhadap kebijakan ekonomi nasional bisa semakin menurun.
Baca Juga: GoPro Max 360 Comeback Setelah 5 Tahun! Lebih Canggih, Lebih Tahan Lama, Tapi Apa Worth It?
Apakah BPI Danantara akan menjadi solusi jangka panjang atau justru tantangan baru bagi pemerintah? Waktu yang akan menjawabnya.***
Artikel Terkait
Danantara Kebijakan Oligarki yang "Mengerikan", Tak Bisa Tersentuh KPK dan BPK, Tak Bisa Diaudit, Mega Proyek yang Bakal Diawasi Jokowi
Ribuan Mahasiswa Tolak Hidup Jokowi Jadi Adili Jokowi, Ndasmu, Tolak MBG, Tolak Danantara, Kompak Kritisi Rezim Oligarki
Benarkah Dugaan Danantara Kelola Duit Judi Online, Ribuan Triliunan Rupiah Ajaib Tanpa Transparansi, Akuntabilitas Secara Hukum? Ngeri-ngeri Sedap
Ponakan Petinggi Ini Disebut-sebut Jadi Bos Danantara yang Bakal Kelola Rp14.715 Triliun, Jangan Sampai Jadi Bancakan, Hukuman Mati Saja Tak Cukup!
Sosok Inisiator Danantara, Burhanuddin Abdullah, Pernah Terseret Vonis 5 Tahun Penjara, dan Tahu Aliran Dana BI Rp100 Miliar yang Diselewengkan