Belalang Masuk Menu Makanan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Akui Kandungan Proteinnya

photo author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 19:03 WIB
Ini kuliner khas Gunungkidul, belalang goreng. (foto dinas pariwisata Gunungkidul)
Ini kuliner khas Gunungkidul, belalang goreng. (foto dinas pariwisata Gunungkidul)

HUKAMANEWS - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dengan memanfaatkan potensi pangan lokal di berbagai daerah. 

Menu yang disajikan dalam program ini sangat fleksibel dan tidak bersifat seragam secara nasional. Salah satu contohnya adalah penggunaan singkong dan belalang sebagai alternatif pangan di wilayah tertentu.

Menurut Dadan, menu yang disediakan dalam program MBG dapat disesuaikan dengan sumber daya alam serta kebiasaan makan masyarakat setempat. 

Baca Juga: Korupsi Gila-gilaan! Harvey Moeis Rugikan Negara Rp300 Triliun, Hukuman Mati Layak?

Dalam acara Rapimnas Pira Gerindra yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 27 Januari 2025.Ia menjelaskan pentingnya fleksibilitas menu dalam program ini.

"Di daerah tertentu, mungkin serangga seperti belalang atau ulat sagu bisa menjadi bagian dari sumber protein," ujar Dadan.

Dadan mencontohkan, daerah yang memiliki banyak telur dapat menjadikan telur sebagai komponen utama menu MBG. Begitu pula dengan daerah yang memiliki potensi protein lain, seperti ikan atau belalang.

Baca Juga: Intip 3 Keunggulan DeepSeek R1 Keluaran Tiongkok, Dibanding OpenAI, Geogle dan Meta Milik Perusahaan Raksasa Amerika

"Isi protein di berbagai daerah sangat tergantung pada potensi sumber daya lokal dan preferensi masyarakat. Jadi, menu MBG tidak kaku, melainkan fleksibel sesuai kebutuhan lokal," tegas Dadan.

Hal yang sama juga berlaku untuk sumber karbohidrat. Sebagai contoh, masyarakat di Halmahera Barat lebih sering mengonsumsi singkong dan pisang rebus sebagai pengganti nasi. Keragaman pangan lokal ini dinilai sangat penting untuk diakomodasi dalam program makan bergizi.

"Kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Kalau terbiasa makan nasi, maka nasi yang menjadi pilihannya. Namun, di wilayah yang karbohidrat utamanya singkong, singkonglah yang diberikan," jelas Dadan.

Baca Juga: Membangun Keharmonisan dengan Alam melalui Perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Salah satu inovasi yang diusulkan BGN adalah penggunaan serangga, seperti belalang, sebagai alternatif sumber protein. Menurut Dadan, serangga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan bisa menjadi pilihan bagi daerah yang memang terbiasa mengonsumsinya. 

"Keragaman pangan ini harus diakomodasi dalam program makan bergizi gratis. Tujuannya adalah memastikan standar gizi terpenuhi, bukan memaksakan satu jenis menu untuk seluruh Indonesia," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X