5. Penambahan Sirtu (Pasir dan Batu)
Penambahan material sirtu dilakukan pada jalur yang mengalami penurunan atau pengikisan. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi dasar jalur ke standar keamanan operasional.
6. Pemasangan Box Culvert
Untuk mengalirkan air dengan lebih baik, KAI memasang box culvert atau saluran beton berbentuk kotak. Ini adalah solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko genangan air pada area tersebut.
7. Pengangkatan Listring
Setelah struktur jalur diperbaiki, pengangkatan listring dilakukan dengan peralatan canggih seperti Hand Tie Temper (HTT) dan Multi Tie Temper (MTT). Proses ini bertujuan untuk mengembalikan posisi rel ke elevasi semula, sehingga perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman.
Pukul 18.45 WIB satu jalur sudah dicoba untuk dilintasi Kereta Api pengangkut batu kricak. Yang selanjutnya akan dikerjakan penyempurnaan jalan rel agar bisa segera dilalui KA.
Baca Juga: Ini Cara Proses Evakuasi Korban Longsor Kabupaten Pekalongan, Ngeri
“Kami mengerahkan seluruh sumber daya agar jalur dapat kembali digunakan sesegera mungkin. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan pengertian masyarakat serta pelanggan atas situasi ini. Keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api selalu menjadi prioritas utama kami,” tutup Franoto.
Artikel Terkait
BRI CoreLab Bareng Mahasiswa USU: Pelatihan Content Creator yang Membuka Peluang Bisnis Digital di Era Gen Z
Smartphone 5G di Bawah 2 Jutaan, Redmi 14C 5G atau Realme C63 5G, Yuk, Lihat Mana yang Lebih Worth It!
Tak Ladeni Pertanyaan Awak Media Soal Damai dengan Pegawai yang Demo, Mendiktisaintek Satryo Pilih Bungkam
15 Personil Brimob Polda Jateng Bertugas Siapkan Dua Ribu Porsi Makanan Untuk Korban Banjir Demak Jawa Tengah
Ketidakdewasaan Elite Politik Indonesia yang Mengakar