Ada Lima Belas Koleksi Baru Motif Pesisiran di Museum Batik Pekalongan

photo author
- Rabu, 1 Januari 2025 | 13:24 WIB
Situasi pengunjung di dalam Museum Batik Pekalongan selama libur Nataru 2024, Senin (30/12)  (Elizabeth Widowati )
Situasi pengunjung di dalam Museum Batik Pekalongan selama libur Nataru 2024, Senin (30/12) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Kota Pekalongan sangat kaya dengan karya batik berbagai motif pesisiran. Seperti apa motifnya bisa kita tengok di Museum Batik Pekalongan.Dan menariknya, Museum Batik ini menambah koleksi baru sebanyak 15 lembar kain batik didalamnya.

Salah seorang pengunjung Museum Batik, Rania, mengaku senang bisa berkunjung ke Museum Batik Pekalongan.

“Senang, kebetulan libur sekolah diajakin saudara berkunjung ke sini (untuk) melihat koleksi kain-kain batik cantik dari nusantara. Di sini (saya) juga bisa belajar membatik langsung diajarin sama instrukturnya. Kain yang dibatik bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh,” ujarnya, saat berada di Museum Batik Nasional, Senin, tanggal 30 Desember 2024.

Baca Juga: Festival Kecil di Boja, Kenang Jejak 100 Tahun AA Navis Dalam Robohnya Surau Kami

Tidak hanya Rania, terhitung sampai akhir Desember 2024, sebanyak 48 ribu orang tercatat telah mengunjungi Museum Batik Pekalongan. Jumlah tersebut melebihi target tahun ini, sebesar 28 ribu kunjungan.

Data tersebut disampaikan Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, tanggal 30 Desember 2024.

Dijelaskan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kunjungan tahun ini sebesar Rp150 juta. Jumlah tersebut dapat tercapai, bahkan lebih banyak, yakni sebesar Rp200 juta.

Baca Juga: Ponsel Canggih 2025? Galaxy A56 Bocor dengan Desain Premium dan Fitur Juara, Harga Tetap Bersahabat!

“Kami melihat kenaikan yang sangat signifikan ini tidak hanya usaha dari Museum Batik, tetapi juga berkat dukungan berbagai program Pemerintah, terutama terkait Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di satuan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, P5 menjadi salah satu faktor pendukung utama karena banyak pelajar yang datang ke museum untuk belajar membatik. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan tokoh pemengaruh (influencer), lembaga pendidikan, komunitas, penulis buku, serta tokoh-tokoh batik.

“Kolaborasi ini sangat membantu kami mengatasi berbagai keterbatasan yang ada. Dengan dukungan berbagai pihak, kami dapat menjalankan program-program yang menarik minat masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang batik,” tambahnya.

Baca Juga: Momen Langka! Tahun Baru Bertepatan dengan 1 Rajab 1447 Hijriah, Momentum Istimewa untuk Refleksi dan Perubahan

“Kami berharap di tahun depan jumlah pengunjung dapat terus meningkat. Dengan kolaborasi yang semakin erat, kami optimis Museum Batik Pekalongan dapat terus menjadi pusat edukasi dan pelestarian batik bagi masyarakat,” pungkasnya.

Museum Batik Pekalongan selama ini memamerkan 1.149 koleksi batik, yang terdiri dari wayang beber dari kain batik berusia ratusan tahun dan alat tenun tradisional yang juga dikenal sebagai alat tenun bukan mesin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X