HUKAMANEWS - Dukungan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, terhadap Presiden Indonesia Prabowo Subianto mencuat setelah Prabowo membuat pernyataan tegas di hadapan pemimpin dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) yang berlangsung di Kairo, Mesir, pada 19 Desember 2024.
Dalam KTT yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia, termasuk Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Prabowo tidak ragu menyampaikan kritik tajam terhadap kurangnya persatuan di antara negara-negara Muslim.
Anwar Ibrahim, yang juga seorang sahabat karib Prabowo, memberikan dukungan penuh terhadap pernyataan tersebut melalui akun Instagram resminya @anwaribrahim_my.
Ia menekankan bahwa meskipun pernyataan Prabowo terkesan keras, hal tersebut perlu disampaikan demi kebaikan umat Muslim secara global.
“Ini adalah kebenaran yang pahit namun harus diungkap dengan bijaksana, terutama mengenai hak Palestina untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat,” ungkap Anwar dalam unggahannya.
Dukungan tersebut semakin memperlihatkan soliditas antara Malaysia dan Indonesia, dua negara serumpun yang terus berusaha mengangkat suara negara-negara berkembang di kancah internasional.
Anwar juga menegaskan bahwa Malaysia mendukung kepemimpinan Prabowo di D-8 pada tahun 2026, serta berharap kerjasama yang lebih erat untuk menjadikan organisasi ini lebih dinamis dan inklusif.
Baca Juga: Bikin Netizen Heboh, Video Teguran Mayor Teddy ke Pengawal Mesir Saat Prabowo: Be Calm, Okey!
Perpecahan Negara-Negara Muslim: Apa Yang Membuat Dunia Muslim Terkesan Lemah?
Prabowo dalam pidatonya di KTT D-8 menyoroti sebuah realitas yang sudah lama terjadi di dunia Muslim, yaitu konflik internal yang terjadi antara negara-negara Muslim.
Prabowo mengungkapkan, meskipun umat Muslim jumlahnya mencapai 2 miliar orang, yakni sekitar 25% dari populasi dunia, mereka tidak dihormati di panggung internasional.
“Seringkali kita berperang di antara diri kita sendiri, sementara dunia luar mengabaikan kita. Saat Palestina dihancurkan, kita hanya bisa mengeluarkan deklarasi dan mengirimkan bantuan kemanusiaan,” ujar Prabowo dengan nada yang cukup mendalam.
Pernyataan ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan di dunia Muslim. Terlebih lagi, praktik politik "divide et impera" yang telah berlangsung selama ribuan tahun telah menyebabkan perpecahan yang terus-menerus.
Artikel Terkait
Rosmah Mansor Bebas dari Kasus Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak, Ada Apa di Baliknya?
Detik-detik Delegasi Negara Luar Tinggalkan Forum Saat Presiden Prabowo Baru Saja Memulai Pidatonya di KTT D8 Kairo Mesir
Reaksi Marah Mayor Teddy Saat Tahu Presiden Turki Erdogan Walkout, Padahal Presiden Prabowo Baru Mulai Pidato
Bikin Netizen Heboh, Video Teguran Mayor Teddy ke Pengawal Mesir Saat Prabowo: Be Calm, Okey!
Tersinggungkah Erdogan Saat Prabowo Sebut Muslim Diam Lihat Tindakan Keji Israel Terhadap Palestina, Padahal Indonesia Juga Pesan Senjata dari Israel