HUKAMANEWS - Di balik wawancara dengan Aguan, redaksi Majalah Tempo bocorkan hal lain.
Usai wawancara dengan bos Agung Sedayu Grup itu, beberapa wartawan pilih rehat ngopi di luar.
Menariknya, kepulangan Aguan ternyata dikawal resmi polisi, dan yang mengerikan mobilnya juga dipasang plat TNI.
"Setelah kita selesai wawancara menjelang pulang kita ngopi-ngopi dulu, beliau pulang ada ajudannya," kata salah satu wartawan saat hadir di podcast Abraham Samad, dikutip Selasa (17/12).
Tak hanya didampingi ajudan, kepulangan Aguan juga dikawal ketat mobil dan motor layaknya pejabat penting.
Baca Juga: Samsung Kembali Rajai Pasar Global Smartphone di 2024, Apple dan Huawei Tertinggal
"Berarti luar biasa," sebut Abraham Samad.
Wartawan itu pun berseloroh, "Apakah fasilitas pengamanan TNI itu bagian dari kemudahan PSN," ujarnya sambil disambut tawa Abraham Samad.
Menurut Samad, apakah penggunaan plat TNI di mobil Aguan itu diketahui TNI.
"Supaya kita tetap meluruskan," kata Samad.
Dijawab sang wartawan, pihaknya sudah konfirmasi seharusnya plat TNI yang bisa digunakan hanyalah para perwira atau pejabat di lingkungan TNI, bukan dipakai umum.
"Milik kedinasan bukan umum," katanya.
Baca Juga: Rusia Ancam Amerika Serikat Jika Berani Tempatkan Rudalnya Bakal Cabut Pembatasan Sepihak
"Yang jadi pertanyaan, Aguan yang melakukan kesalahan atau aparat yang melakukan kesalahan," katanya.
Artikel Terkait
Pinjam Kekuasaan Jokowi, PIK 2 Murni Milik Taipan 9 Naga Aguan Subianto Kusumo, Inilah Sisi Gelap PIK 2 yang Diklaim Proyek Strategis Negara
Kesaksian Edy Mulyadi, Said Didu Didatangi Utusan Aguan dan Dirayu Rp150 Miliar untuk Berhenti, Diam Soal PIK 2
Didukung Trah Kesultanan Banten, Warga Desa Muara dan Lemo Tolak Rumahnya Dibayar Murah oleh Makelar dan Pengembang PIK 2
DPD RI Bakal Panggil Para Menteri Terkait Polemik Pengembangan PSN PIK 2 yang Banyak Ditentang
Jokowi Lengser Aguan Bongkar Tipuan Jokowi, Tak Ada Ratusan Investor Bangun IKN, Respon Netizen Bukannya Aguan Dapat Cuan Gede dari APBN?
Aguan Bongkar Rahasia IKN, Proyek Jokowi yang Ternyata Hanya Pencitraan, Apa Fakta di Baliknya?