BPBD juga aktif menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai platform media sosial.
“Kami harap masyarakat bisa lebih siap dan waspada dengan informasi yang kami sampaikan,” tambah Yohan.
Informasi ini mencakup kondisi terbaru banjir, daerah yang rawan terdampak, hingga tips menghadapi banjir rob.
Warga diminta untuk memperhatikan peringatan dini dan selalu mengikuti perkembangan informasi dari BPBD.
Langkah antisipasi seperti menyimpan dokumen penting di tempat aman dan memastikan aliran listrik di rumah terputus saat banjir menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan infrastruktur pengendali banjir.
Banyak wilayah pesisir di Jakarta Utara yang menjadi langganan banjir rob karena letaknya yang berada di bawah permukaan laut.
Kolaborasi lintas instansi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerugian akibat banjir rob yang berulang setiap tahunnya.
Dengan prediksi banjir rob masih akan berlangsung hingga 6 Desember, kewaspadaan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan dan meminimalkan dampak negatif bagi masyarakat Jakarta Utara.
Banjir rob mungkin tak bisa sepenuhnya dihindari, tetapi dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan warga, dampaknya bisa ditekan serendah mungkin.***
Artikel Terkait
Tangani PHPU Pilpres 2024, Mahkamah Konstitusi Banjir Sahabat Pengadilan, Terima 48 Amicus Curiae!
Siap Bangun Dua Waduk di Bogor, Ridwan Kamil Berkolaborasi dengan Jokowi untuk Tangani Banjir Jakarta dalam Visi Misi Pilkada 2024
Korban Tewas Banjir Bandang Ternate Bertambah Jadi 16 Orang, 3 Masih Hilang, Masih Ada Potensi Banjir Susulan
Penyebab Banjir Bandang di Rua Ternate, BNPB: Kombinasi Beberapa Faktor
Waspada Hujan Lebat! Peringatan Dini BMKG 24-25 September 2024, Ini Daftar Wilayah yang Terancam Banjir dan Longsor!