“Sementara dia mengakui dia mengantuk, bukan karena rem blong,” ujar Kombes Latif kepada wartawan.
Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan tidak ada faktor lain yang memengaruhi insiden ini.
Kecelakaan ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran dan tanggung jawab pengemudi, terutama sopir kendaraan besar seperti truk.
Kondisi fisik yang prima dan istirahat yang cukup sangat diperlukan untuk menghindari kejadian serupa.
Selain itu, otoritas terkait diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap sopir dan kondisi kendaraan besar yang melintas di jalanan ibu kota.
Kejadian ini juga menambah daftar kecelakaan di Jakarta yang sering kali dipicu oleh faktor kelalaian manusia.
Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki sistem keselamatan berkendara di Indonesia.***
Artikel Terkait
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Diduga Truk Rem Blong Picu Tabrakan Beruntun, 23 Orang Jadi Korban
Daftar Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 1 Remaja Tewas, 27 Luka-luka
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Libatkan 17 Kendaraan dan 1 Korban Jiwa
Kecelakaan Beruntun Truk dan 17 Kendaraan Tabrakan di Cipularang, Korlantas Beberkan Faktor Utama yang Jadi Penyebabnya
Kecelakaan Beruntun di Lampu Merah Slipi, Dua Nyawa Melayang Akibat Truk Tronton Langgar Aturan Operasional