Ulas Bandung - Jelang pencoblosan Pilkada 2024, persaingan semakin sengit, terutama di Jakarta yang selalu menjadi barometer politik nasional.
Pasangan calon Pramono Anung - Rano Karno kini menjadi sorotan, bukan hanya karena popularitas keduanya, tetapi juga karena strategi politik yang dinilai unik.
Menariknya, pasangan ini disebut-sebut mencoba “menyamarkan” dukungan dari partai mereka sendiri, PDIP, demi meraih simpati pemilih yang lebih luas.
Menurut Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, ada kesan bahwa Pramono Anung-Rano Karno sengaja mengaburkan afiliasi mereka dengan PDIP.
Salah satu alasannya adalah keberadaan sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang masih menjadi figur kontroversial di mata pemilih muslim dan perempuan di Jakarta.
“Jika paslon Pramono Anung-Rano Karno terlihat terlalu dekat dengan Ahok, mereka justru berisiko kehilangan suara dari pendukung Anies Baswedan,” ujar Igor pada Jumat, 22 November 2024.
Hal ini masuk akal, mengingat Ahok masih diingat karena kasus penistaan agama dan perceraian dengan Veronica Tan, meskipun Veronica kini menjabat sebagai Wakil Menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Dalam skenario ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono justru dinilai memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan hati pemilih Jakarta.
Dengan dukungan kuat dari Prabowo Subianto dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ridwan Kamil diprediksi mampu menarik suara dari berbagai segmen pemilih, termasuk muslim konservatif.
Baca Juga: Desakan Panas! Bawaslu Jakarta Diminta Usut Dugaan Dana Kampanye dari Hasil Judi Online
“Pemilih muslim dan perempuan di Jakarta cenderung lebih menyukai pasangan RK-Suswono dibanding Pramono Anung. Selain itu, PKS sebagai partai yang memenangkan suara terbanyak di DKI Jakarta akan lebih solid mendukung kadernya sendiri,” tambah Igor.
Dukungan dari PKS tidak bisa diremehkan. Sebagai partai dengan basis pemilih yang loyal di Jakarta, instruksi PKS untuk memenangkan Suswono yang berpasangan dengan Ridwan Kamil diyakini akan memperkuat posisi pasangan ini di Pilkada 2024.
Meski upaya menyamarkan dukungan PDIP ini dianggap langkah strategis, beberapa pihak melihatnya sebagai pedang bermata dua.
Artikel Terkait
Jakarta Pilkada 2024, Gimmick Ketiga Cagub, Siapa yang Berani Tampil dengan Solusi Nyata Bukan Janji Manis?
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Peringatkan TNI, Stabilitas Negara dalam Genggaman, Jangan Sampai Ada Riak!
Melonjak! Jelang Masa Tenang Pilkada 2024 Pelanggaran APK di Jakarta Barat Naik Dua Kali Lipat, Begini Tindakan Bawaslu
Pengamat Politik Sebut Kunjungan Pram Rano ke Kediaman Anies Baswedan Bisa Dongkrak Suara Elektabilitas di Pilkada 2024
Tak Lagi Berpikir Rasional Pilkada 2024 Makan Korban, Saksi dari Pasangan Jimat Sakteh Tewas Dibacok di Sampang Madura