HUKUMANEWS - Gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa terakhir diperkirakan akan mulai mereda.
Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh pengaruh siklon tropis yang terbentuk di utara ekuator.
Siklon tropis yang terbentuk di wilayah tersebut telah menyebabkan gangguan signifikan pada pola cuaca di Indonesia.
Angin kencang dan tekanan udara rendah yang dihasilkan oleh siklon mendorong udara panas dan lembap naik ke atmosfer, menciptakan kondisi yang sangat panas di permukaan bumi.
"Peningkatan suhu ekstrem yang kita alami beberapa hari ini memang sangat signifikan, Namun, seiring dengan melemahnya kekuatan siklon tropis, kondisi cuaca di Indonesia secara perlahan akan kembali normal."
Baca Juga: Gelar Rapat Tertutup, Mungkinkah Gibran Jadi Bayang-bayang Pemerintahan Presiden Prabowo?
Demikian dikutip dari akun X Infomitigasi, pada Selasa (29/10).
Dampak gelombang panas ekstrem yang melanda Indonesia telah menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
* Peningkatan konsumsi energi: Tingginya suhu udara menyebabkan peningkatan penggunaan listrik untuk pendingin ruangan.
* Kekeringan: Beberapa daerah mengalami kekeringan akibat minimnya curah hujan.
* Gangguan kesehatan: Gelombang panas dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi, heatstroke, dan gangguan pernapasan.
* Kerugian ekonomi: Sektor pertanian dan pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh gelombang panas.
Upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi dampak negatif dari gelombang panas.
Artikel Terkait
BMKG Prediksi Jakarta Diguyur Hujan di Pagi Hari, Sore Harinya Siap-Siap Ada Petir!
Siap-Siap! BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Indonesia pada 9-10 Oktober 2024
Badai Matahari Mengancam! BMKG, Waspadai Gangguan Internet dan GPS di Indonesia
BMKG Deteksi Badai Matahari Kuat, Simak Dampaknya untuk Indonesia di Sini!
BMKG Ingatkan Wilayah Ini Bakal Alami Suhu Panas Maksimum Hingga 38,4 Derajat Celcius