M Said Didu: Pernyataan Jokowi Hilirisasi ESDM Ada Peningkatan Nilai Tambah Bohong, Keuntungan Dirampok China dan Indonesia Malah Minus

photo author
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:26 WIB
Presiden Joko Widodo ditanya awak media soal hilirisasi ESDM (Ist)
Presiden Joko Widodo ditanya awak media soal hilirisasi ESDM (Ist)

HUKUMANEWS - Menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo soal hilirisasi dalam sektor ESDM, Muhammad Said Didu pun menanggapi sebagai pernyataan bohong dari Jokowi.

Dikutip dari akun X, pada Sabtu (12/10), agar tidak bohong, data ini perlu dijelaskan bahwa,

Menurut eks Menteri BUMN itu, nilai ekspor adalah milik asing karena tambang dan perusahaan smelter adalah milik China.

Pemerintah tidak pernah mau membuka data dari nilai ekspor tersebut berapa yang diterima oleh negara.

Data dari Pak Faisal Basri (alm) bahwa lebih 90% ekspor tersebut dinikmati oleh China, bahkan jika dimasukkan subsidi harga batubara untuk listrik smelter maka pendapatan Indonesia minus.

Baca Juga: iPhone 14 Cuma Rp 6 Jutaan, Turun Harga Besar-besaran di Oktober 2024, Siap Borong?

Sebelumnya Jokowi mengatakan, hilirisasi dalam sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah strategi utama untuk meningkatkan nilai tambah.

Hilirisasi nikel misalnya, dari nilai ekspor bahan mentah sebesar USD 2,9 miliar pada 2020 menjadi USD 34,4 miliar pada 2023.

"Saya mengapresiasi Kementerian ESDM yang telah berhasil mendorong pembangunan lebih dari 108 smelter di Indonesia."

"Semoga di HUT ke-79 Pertambangan dan Energi ini, semakin banyak upaya konkret untuk mewujudkan ketahanan energi nasional."

Baca Juga: Harga Ponsel Infinix Terbaru Oktober 2024, Dari Entry Level Sampai Flagship, Bikin Ngiler!

Menanggapi ralat yang diungkap eks Menteri BUMN ini, netizen pun setuju bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pernah mengungkap bahwa hilirisasi nikel 85 persen dicaplok asing gegara utang luar negeri.

Akun X eltione, "Hebatnya apa pak (Jokowi)? Miris malah...

Akun X Lawan Oligarki juga menyatakan, "Hilirisasi untuk rakyat Pak, bukan untuk keluarga atau kelompok".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Akun X

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X