Jangan Ketipu! Modus Penipuan Kerja & Investasi AI Bodong Bikin Banyak Orang Merana, Kamu Bisa Jadi Korban Berikutnya?

Modus penipuan kedua ini menawarkan penyewaan server AI dengan iming-iming keuntungan besar.

Pelaku penipuan menyamarkan modus ini seolah-olah sebagai investasi masa depan yang memanfaatkan teknologi canggih. Namun, kenyataannya, itu semua hanya tipu-tipu.

Menurut Friderica, investasi bodong seperti ini memanfaatkan ketertarikan orang terhadap AI dan tren teknologi terbaru.

Baca Juga: Iran Minta Amerika Serikat Tak Ikut Campur Serangan Ratusan Rudal ke Israel

"Banyak masyarakat yang tertarik dengan investasi berbasis AI, padahal semuanya hanya penipuan untuk menipu orang yang tidak waspada," tambahnya.

3. Undian Berhadiah yang Tetap Makan Korban

Modus lama tapi tetap eksis: undian berhadiah! Siapa sangka, penipuan klasik ini masih ampuh menjebak korban.

Bagaimana cara kerjanya? Pelaku akan menghubungi korban dan mengabarkan bahwa mereka memenangkan hadiah besar, namun untuk mencairkan hadiah itu, korban diminta mentransfer uang untuk biaya administrasi.

Baca Juga: Keras Abraham Samad Minta Jokowi Diadili Usai Lengser 20 Oktober, Bakal Geruduk KPK dan Polisi

Setelah uang ditransfer? Boom, pelaku hilang tanpa jejak!

"Modus penipuan undian ini masih terus memakan korban. Padahal, terlihat jelas ini penipuan klasik, tapi entah kenapa tetap ada yang tertipu," kata Friderica.

Melihat maraknya penipuan di sektor keuangan, OJK tidak tinggal diam. Mereka sedang mempersiapkan sebuah program inovatif bernama Anti Scam Center (ASC).

Pusat anti penipuan ini diharapkan mampu menangani kasus-kasus penipuan dengan lebih cepat dan efektif.

Baca Juga: Spesifikasi Lava Agni 3 Bocor! Desain ala Xiaomi Mi 11 Ultra, Fitur Canggih, dan Harga Terjangkau!

ASC ini bertugas memblokir rekening pelaku penipuan, mengidentifikasi pelaku, dan membantu menegakkan hukum.