Diskusi FTA di Kemang Ricuh Oleh Aksi Premanisme, Guntur Romli: Perbedaan Wajar, Kekerasan Keblinger!

photo author
- Senin, 30 September 2024 | 06:29 WIB
Guntur Romli kecam aksi premanisme yang ganggu diskusi kebangsaan di Kemang, Jakarta. Tuntut penyelidikan tuntas!
Guntur Romli kecam aksi premanisme yang ganggu diskusi kebangsaan di Kemang, Jakarta. Tuntut penyelidikan tuntas!

Di balik aksi kekerasan tersebut, tentu ada pihak yang diuntungkan. "Preman tidak bergerak tanpa arahan, ada agenda besar di balik setiap pergerakan mereka," kata Guntur lagi.

Hal ini memicu pertanyaan: siapa yang menggerakkan mereka? Siapa yang ingin diskusi damai ini dihentikan dengan cara kasar?

Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Antara Air Cooler dan AC? Cek Mana Pilihan Tepat untuk Kesejukan di Rumahmu

Demokrasi Bukan untuk Preman

Di sisi lain, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang turut hadir di acara tersebut, juga mengecam aksi premanisme ini.

Dalam konferensi pers bersama Refly Harun, Din dengan tegas menyebut kejadian tersebut sebagai kejahatan terhadap demokrasi.

"Kita memberikan mereka panggung untuk berbicara sebagai bagian dari kebebasan demokrasi, tapi kalau sudah main fisik dan merusak, ini sudah kelewatan!" ujar Din.

Baca Juga: Selamat Tinggal Bau Apek di Musim Hujan, Simak Cara Nakal Mengeringkan Baju di Mesin Cuci yang Bikin Hidup Lebih Mudah!

Tindakan ini bukan hanya merusak acara, tetapi juga merusak citra demokrasi itu sendiri. Bagaimana bisa sebuah diskusi yang bertujuan untuk menyatukan bangsa dihadapkan dengan kekerasan fisik?

Din Syamsuddin pun menyoroti kinerja kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kebebasan berekspresi.

Aksi premanisme di Kemang ini bukan hanya insiden kecil. Ini adalah alarm bagi kita semua bahwa demokrasi Indonesia sedang terancam, bukan oleh kekuatan asing, tapi oleh tangan-tangan kotor yang menggunakan preman sebagai alat politik.

Baca Juga: Apple Siapkan Update Darurat iOS 18.01, Perbaiki Bug Messages & Layar iPhone 16 Pro, Pengguna iPad Pro M4 Tunggu Kabar

Guntur Romli dan Din Syamsuddin sama-sama mendesak aparat kepolisian untuk tidak main-main dengan kasus ini.

"Jangan biarkan preman merasa punya hak veto atas kebebasan berpendapat di negeri ini," kata Guntur.

Diskusi adalah bagian penting dari demokrasi. Jika diskusi tidak bisa lagi berjalan aman, apalagi yang bisa kita harapkan dari masa depan demokrasi kita?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: X.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X