Di balik aksi kekerasan tersebut, tentu ada pihak yang diuntungkan. "Preman tidak bergerak tanpa arahan, ada agenda besar di balik setiap pergerakan mereka," kata Guntur lagi.
Hal ini memicu pertanyaan: siapa yang menggerakkan mereka? Siapa yang ingin diskusi damai ini dihentikan dengan cara kasar?
Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Antara Air Cooler dan AC? Cek Mana Pilihan Tepat untuk Kesejukan di Rumahmu
Demokrasi Bukan untuk Preman
Di sisi lain, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang turut hadir di acara tersebut, juga mengecam aksi premanisme ini.
Dalam konferensi pers bersama Refly Harun, Din dengan tegas menyebut kejadian tersebut sebagai kejahatan terhadap demokrasi.
"Kita memberikan mereka panggung untuk berbicara sebagai bagian dari kebebasan demokrasi, tapi kalau sudah main fisik dan merusak, ini sudah kelewatan!" ujar Din.
Tindakan ini bukan hanya merusak acara, tetapi juga merusak citra demokrasi itu sendiri. Bagaimana bisa sebuah diskusi yang bertujuan untuk menyatukan bangsa dihadapkan dengan kekerasan fisik?
Din Syamsuddin pun menyoroti kinerja kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kebebasan berekspresi.
Aksi premanisme di Kemang ini bukan hanya insiden kecil. Ini adalah alarm bagi kita semua bahwa demokrasi Indonesia sedang terancam, bukan oleh kekuatan asing, tapi oleh tangan-tangan kotor yang menggunakan preman sebagai alat politik.
Guntur Romli dan Din Syamsuddin sama-sama mendesak aparat kepolisian untuk tidak main-main dengan kasus ini.
"Jangan biarkan preman merasa punya hak veto atas kebebasan berpendapat di negeri ini," kata Guntur.
Diskusi adalah bagian penting dari demokrasi. Jika diskusi tidak bisa lagi berjalan aman, apalagi yang bisa kita harapkan dari masa depan demokrasi kita?
Artikel Terkait
Kapolri Diam, Preman Bertindak? Soenarko Teriak Usut Tuntas! Ada Apa dengan Pembubaran Diskusi FTA di Jakarta?
Aksi Brutal Premanisme Pembubaran Diskusi di Kemang, SETARA Institute: Ini Ancaman Serius Terhadap Kebebasan Sipil!
Ini Tampang Preman yang Bubarkan Diskusi Diaspora yang Sebelum Aksi Salim dan Pelukan dengan Polisi
Premanisme yang Bubarkan Paksa Diskusi FTA di Kemang, Polisi Tetapkan 2 Tersangka, Aksi Brutal atau Sekadar Salah Paham?
Dua Preman Langsung Dihadirkan Polda Metro Jaya Usai Ditangkap Bikin Rusuh dan Bubarkan Diskusi Diaspora