Udara Jakarta Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif, Cek Data Lengkap dari IQAir!

photo author
- Selasa, 3 September 2024 | 07:30 WIB
"Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi yang sensitif. Temukan cara sederhana untuk melindungi diri dari polusi (Gambar oleh Fuzz dari Pixabay / HukamaNews.com)
"Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi yang sensitif. Temukan cara sederhana untuk melindungi diri dari polusi (Gambar oleh Fuzz dari Pixabay / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Jakarta kembali menghadapi masalah kualitas udara yang buruk pada Selasa pagi ini.

Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, kualitas udara di ibu kota tercinta ini kembali masuk kategori tidak sehat, khususnya bagi kelompok sensitif.

Pada pukul 05.50 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta tercatat mencapai angka 131, dengan partikel halus (PM 2.5) sebagai faktor utama pencemaran.

Baca Juga: Rumah Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah Dilempar Bom oleh Orang Tak Dikenal, Persaingan Pilkada Aceh?

Jika melihat angka ini, mungkin banyak dari kita yang merasa cemas, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti asma, penyakit jantung, atau paru-paru.

Bahkan, bagi mereka yang tidak memiliki riwayat kesehatan tertentu, kualitas udara seperti ini tetap patut diwaspadai.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di Jakarta, dan langkah apa yang bisa kita ambil untuk menghadapi masalah ini?

Baca Juga: Enaknya Koruptor di Negara Konoha, Korupsi Rp 300 Triliun Toni Tamsil Hanya Dikenai Denda Rp 5000 Kurungan 3 Tahun

Kondisi Udara Jakarta di Panggung Dunia

Jika kita lihat lebih jauh, ternyata Jakarta tidak sendiri dalam menghadapi masalah ini. Kota-kota lain di dunia juga berjuang melawan kualitas udara yang buruk.

Kampala di Uganda, misalnya, menempati peringkat pertama dengan AQI 177, diikuti oleh Kinshasa di Kongo dengan AQI 167, dan Doha di Qatar dengan AQI 134.

Dengan angka-angka seperti ini, Jakarta menduduki peringkat keempat dengan AQI 131 pada pagi ini.

Baca Juga: Paus Fransiskus Memulai Tur Apostolik ke Indonesia dan Asia Pasifik, Serukan Perlawanan Terhadap Pendanaan Fosil, Siap Bikin Panas Dunia!

Namun, angka-angka ini bukan sekadar statistik. Mereka adalah cerminan dari kondisi kesehatan udara yang kita hirup setiap hari.

Tingginya konsentrasi partikel halus seperti PM 2.5 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi kelompok yang lebih rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang sudah memiliki kondisi kesehatan yang rentan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X