HUKAMANEWS - Rektor UNDIP Semarang , Prof. Dr. Suharmono, S.E, MSi menolak adanya faktor perudungan sebagai penyebab kematian Aulia Risma Lestari, seorang dokter muda, adalah karena faktor terjadinya perudungan.
Dalam rilisnya , yang disampaikan Manajer Layanan Terpadu dan Humas, Utami Setyowati, S.E, MS.i, pihak Undip menyatakan informasi yang menyebutkan terjadinya perudungan tersebut sama sekali tidak benar.
Setelah melakukan investigasi, pihaknya menyatakan almarhum memiliki dedikasi dalam pekerjaannya sebagai seorang dokter. Namun yang bersangkutan ternyata memiliki problem kesehatan yang mempengaruhi dalam profesi pekerjaannya.
Baca Juga: KPK Terus Pulbaket Kasus Korupsi Petral, 174 Eks Pejabat Pertamina Diselidiki
"Kami tidak dapat menyampaikan secara detil mengenai problem kesehatan ini, mempertimbangkan faktor privasi. Kondisi kesehatan ini pun diketahui oleh pihak pengelola Program Pendidikan Studi Anestesi dengan melakukan pemantauan secara aktif," jelas Rektor Undip Semarang, Kamis, pada tanggal 15 Agustus 2024.
Lebih lanjut dari surat keterangan yang terlampir ini, Undip Semarang juga menyampaikan bahwa almarhum Aulia sempat ingin mengajukan pengunduran diri dari kepesertaannya sebagai mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis.
"Namun karena beliau adalah penerima beasiswa yang memiliki keterikatan administrasi dengan ketentuan tertentu, maka keinginan untuk mundur ini,urung dilakukan," tambah Suharnomo dalam rilisnya.
Baca Juga: Jakarta Jadi yang Terburuk Kedua Soal Kualitas Udara, Indeks AQI Mencapai 174
Meski menolak tudingan adanya kasus perudungan di lingkungannya, Undip Semarang bersikap terbuka menyangkut hasil investigasi diluar institusinya.
"Kami bersama tim RS dr. Kariadi juga akan bertemu dengan Dirjen Yankes Kemenkes untuk memberikan klarifikasi menyangkut persoalan ini," tambahnya lagi.
Aulia saat ini disebut tengah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia ditemukan meninggal di kamar kostnya di Lempongsari, Kota Semarang pada Senin, 12 Agustus 2024.
Dokter muda itu diduga mengakhiri hidup karena tidak kuat menghadapi bullying.Informasi meninggalnya sang dokter dikutip X dengan akun @bambangsuling11.
Akun tersebut menyebutkan bahwa wanita berhijab itu sempat menyuntikan obat ke tubuhnya.
Artikel Terkait
Prabowo Ingatkan Para Pemuda: Jangan Suka Bully, Lihat Gibran Sekarang
Ingat KKN? Undip Lepas Mahasiswa KKN Terbanyak Tahun Ini
Duduki Rangking Teratas , Sarjana UNDIP Harus Segera Cari Kerja
Terjadi Kasus Perudungan Parah, Kemenkes RI Tutup Program Pendidikan Anestesi Universitas Diponegoro Semarang
AP Mantan Pacar Audrey Davis, Terancam 15 Tahun Penjara, Bukti Ancaman Video Asusila Terbongkar di Ponsel