Heru menyebut ada siswa dari keluarga kaya yang sebelumnya menerima KJP, dan hal ini dirapihkannya sesuai dengan aturan.
"Ada siswa yang kaya raya dapat KJP, semua saya rapihkan sesuai dengan aturan," tuturnya.
Heru mempersilakan Anies untuk berkompetisi di Pilkada DKI Jakarta 2024, namun meminta agar tidak mengkambinghitamkan pemerintah provinsi di bawah kepemimpinannya.
"Silakan untuk berlaga di Pilkada tapi jangan kambing hitamkan saya," ucap Heru dengan ekspresi wajah kesal.
Kritik yang dilayangkan Anies Baswedan terhadap Heru Budi Hartono tampaknya berfokus pada pelaksanaan program-program sosial di DKI Jakarta.
Menurut Heru, program-program tersebut tidak dihentikan, melainkan disesuaikan untuk lebih tepat sasaran.
Heru menegaskan, setiap kebijakan yang diambil bertujuan untuk memperbaiki dan memastikan bantuan sosial benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Heru menambahkan bahwa penataan program juga melibatkan pengawasan ketat untuk menghindari penyalahgunaan.
Misalnya, dalam hal distribusi KJP, data penerima diverifikasi secara menyeluruh untuk memastikan bantuan tersebut diterima oleh yang benar-benar berhak.
"Semua kebijakan yang kami ambil sudah melalui proses verifikasi dan validasi yang ketat," kata Heru.
Perseteruan antara Heru dan Anies tampaknya tidak terlepas dari dinamika politik menjelang Pilkada serentak 2024.
Anies Baswedan, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dikenal dengan berbagai program populis yang menyasar masyarakat luas.
Artikel Terkait
Gibran Ajak Dico Blusukan di Semarang, Langkah Nyata atau Sekadar Gimmick Politik Jelang Pilkada 2024?
Gak Bakal Ada Kotak Kosong! PDIP Pastikan Calon Siap Tempur di Pilkada Sumut dan Jatim 2024!
Kenapa Risma Masih di Posisi Kedua di Pilkada Jatim? Ternyata Ini Alasannya Menurut PDIP!
Nggak Mau Ketinggalan, Demokrat Ikut-ikutan Dukung Riza Patria-Marshel Widianto untuk Pilkada Tangsel 2024
PDIP Masih Ngeceng Sosok Baru untuk Pilkada Jakarta 2024, Ada Nama Siapa Saja yang Masuk Target Inceran?