Peningkatan Kasus DBD Di Indonesia Akibat Perubahan Cuaca. Kemenkes Mengimbau Waspada Dengan Nyamuk Aedes Aegypti, dan Sebar Wolbachia untuk Solusi

photo author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 10:00 WIB
Kemenkes mengingatkan warga Indonesia tentang bahaya DBD akibat perubahan cuaca (Net / HukamaNews.com)
Kemenkes mengingatkan warga Indonesia tentang bahaya DBD akibat perubahan cuaca (Net / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, interval peningkatan kasus DBD yang semula setiap 10 tahun, kini menjadi lebih pendek, bahkan hanya 3 hingga 5 tahun akibat perubahan iklim yang tidak menentu.

Imran menyatakan bahwa Jakarta, sebagai salah satu wilayah padat penduduk, mengalami peningkatan kasus DBD setiap tahunnya.

Baca Juga: Judi Online Jadi Pemicu Kejahatan di Mukomuko, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Penggelapan Uang yang Mencapai Rp1 Miliar

"Perubahan cuaca yang tidak stabil berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus ini," ujarnya dalam ASEAN Dengue Day 2024 di Jakarta pada Kamis (27/6/2024).

Cuaca Tak Menentu, Ancaman Nyamuk Aedes Aegypti

Menurut Imran, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

Nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor utama penyakit ini, cenderung menggigit lebih sering saat suhu meningkat.

Baca Juga: Siapakah Gubernur Jakarta Selanjutnya? PAN Pertimbangkan Kaesang Jika Ridwan Kamil Absen di Pilkada 2024!

"Genangan air akibat hujan yang tidak merata menjadi tempat berkembang biak ideal bagi nyamuk ini," tambahnya.

Perlunya Inovasi dalam Penanggulangan DBD

Imran menekankan bahwa meskipun perubahan iklim tidak dapat dihindari, langkah-langkah inovatif dalam penanggulangan DBD sangat diperlukan.

"Setiap kali terjadi lonjakan kasus, intervensi yang tepat dapat menurunkan angka tersebut. Namun, perubahan pola kasus menunjukkan bahwa strategi lama tidak lagi optimal," paparnya.

Baca Juga: PDIP Prioritaskan Kader, PKS Usung Anies-Shohibul, Persaingan Seru Menuju Pilkada Jakarta 2024!

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X