Sementara belanja non-K/L tercatat mencapai Rp435,6 triliun atau 31,6 persen dari pagu.
Kenaikan belanja non-K/L ini dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.
APBN pada Mei 2024 mengalami defisit sebesar 0,10 persen dengan nilai Rp21,8 triliun.
Baca Juga: 5 Provinsi dengan Pemain Judi Online Terbanyak di Indonesia, Daerah Mana yang Paling 'Merajalela'?
Pendapatan negara tercatat sebesar Rp1.123,5 triliun atau melambat 7,1 persen dibandingkan tahun lalu, sedangkan belanja negara mencapai Rp1.145,3 triliun atau tumbuh 14 persen.
Dengan peningkatan belanja bansos ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi ekonomi yang masih penuh tantangan.
Menkeu Sri Mulyani menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau dan memastikan penyaluran bansos tepat sasaran dan efektif.
Baca Juga: AJI dan Dewan Pers Tanggapi Temuan Satgas Soal 146 Wartawan Terlibat Judi Online
Pemerintah akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program bansos dan memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan dapat memberikan manfaat maksimal.***
Artikel Terkait
Buntut OTT Juliari Batubara, KPK Bongkar Korupsi Bansos Presiden yang Rugikan Rp125 Miliar
Firli Bahuri Belum Dilimpahkan karena Belum Penuhi Petunjuk Jaksa, Kasus Korupsi Kembali Hangat Dibahas
Rangkuman Kasus Korupsi Bansos Presiden Tahun 2020 yang Rugikan Negara Rp125 Miliar, Libatkan Pejabat Tinggi dan Pengusaha Besar
Syahrul Yasin Limpo Berkali Sebut Nama Jokowi dalam Persidangan Korupsi, Ini Rinciannya
Penundaan Vonis Edward Hutahaean Dalam Kasus Korupsi BTS 4G oleh Pengadilan Tipikor, Sidang Dijadwalkan Ulang Pada 4 Juli 2024