Selain itu, PDIP juga merespons dengan menyatakan ketertarikan dan membuka peluang untuk bekerja sama mendukung mantan gubernur Jakarta ini.
Situasi ini menambah ketegangan dalam arena politik Jakarta, di mana berbagai pihak berusaha untuk memastikan posisi mereka dalam Pilkada mendatang.
Keputusan PKS untuk mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur menimbulkan pertanyaan besar.
Baca Juga: Kuasa Hukum Firli Menepis Kliennya Terima Uang Rp1,3 M dari SYL, Begini Fakta Sebenarnya
Apakah ini berarti pintu untuk Anies Baswedan sudah tertutup? Atau justru ini adalah bagian dari strategi politik untuk menjaga berbagai kemungkinan terbuka?
PKS menegaskan bahwa mereka siap mendukung Anies jika ada dukungan partai lain.
Ini menunjukkan bahwa pintu untuk Anies belum sepenuhnya tertutup, tetapi tergantung pada dinamika koalisi yang terbentuk.
Pilkada Jakarta 2024 menjadi ajang perebutan kekuasaan yang penuh dengan strategi dan taktik politik.
Dinamika koalisi akan sangat menentukan siapa yang akan memimpin DKI Jakarta selanjutnya.
Dengan berbagai pihak yang menyatakan dukungan dan minat, seperti PKS, PKB, dan PDIP, peta politik Jakarta menjadi sangat dinamis.
Koalisi dan dukungan partai-partai besar akan sangat berpengaruh pada hasil akhir Pilkada.***
Artikel Terkait
Pilkada Jakarta 2024, PDIP Dilema Pilih Ahok atau Anies, Siapa yang Layak Jadi Oposisi?
Lonjakan 62 Ribu Pemilih! KPU Ungkap Peningkatan DPT untuk Pilkada Jakarta 2024, Warga Diminta Persiapkan Dokumen Kependudukan
PKS Resmi Kawinkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024, Ini Pertimbangan Utamanya!
PKB Tanggapi Deklarasi PKS Usung Anies Baswedan - Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024
Duet Kaesang-Zita Pilkada Jakarta 2024, PAN Siap Bawa Wajah Baru, Siapa Jadi Pilihan Terbaik?