Peringkat Daya Saing RI Naik ke-27 di Tengah Investor Sepi dan Tingginya Pengangguran, Apa Sebabnya?

photo author
- Senin, 24 Juni 2024 | 21:40 WIB
"Daya Saing Indonesia Naik Tajam, Investor Enggan Masuk: Ironi Ekonomi 2024 (Foto: Biro KLI Kemenkeu)
"Daya Saing Indonesia Naik Tajam, Investor Enggan Masuk: Ironi Ekonomi 2024 (Foto: Biro KLI Kemenkeu)

HUKAMANEWS - Indonesia telah mencatatkan prestasi dalam meningkatkan peringkat daya saingnya menurut riset Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking (WCR) 2024.

Dari peringkat ke-34 pada tahun sebelumnya, Indonesia kini menempati peringkat ke-27 dari total 67 negara yang disurvei.

Ini merupakan lonjakan tertinggi dalam enam tahun terakhir, menunjukkan upaya serius pemerintah dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa peningkatan ini adalah hasil dari reformasi dalam memperbaiki iklim investasi dan memudahkan berusaha di Indonesia.

Baca Juga: Bikin Heboh! Raffi Ahmad Investasi Rp12 M di Situs Judi Online, Begini Fakta Sebenarnya!

Faktor-faktor seperti efisiensi bisnis, kualitas pemerintahan, dan performa ekonomi menjadi penopang utama naiknya peringkat tersebut.

Peningkatan signifikan terlihat pada faktor efisiensi bisnis, yang mencakup ketersediaan tenaga kerja, manajemen perusahaan, dan pola perilaku masyarakat.

Indonesia berhasil mencatatkan perbaikan dari peringkat ke-20 menjadi ke-14 dalam hal efisiensi bisnis.

Sementara itu, upaya pemerintah dalam reformasi regulasi bisnis mengangkat Indonesia dari peringkat ke-31 menjadi ke-23, menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan dalam mendukung sektor swasta.

Baca Juga: Kontroversi Rencana Pemblokiran Medsos X, Tantangan Atau Ketidakbecusan Pemerintah dalam Tangani Pornografi?

Meski demikian, tantangan infrastruktur tetap menjadi fokus utama yang perlu diperbaiki.

Hal ini sejalan dengan kritik beberapa ahli terhadap metodologi survei IMD yang dianggap tidak selalu mencerminkan realitas lapangan di seluruh Indonesia.

Bhima Yudhistira dari Center of Economics and Law Studies (Celios) menyoroti bahwa meskipun ada peningkatan peringkat daya saing, investasi berkualitas dan berbasis teknologi tinggi belum sepenuhnya masuk ke Indonesia.

Peningkatan peringkat daya saing tidak selalu diikuti dengan peningkatan investasi yang berkualitas di Indonesia.

Baca Juga: PKS Jagokan Sohibul Iman, Golkar Berkoalisi dengan Gerindra untuk Menangkan Ibu Kota

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X