Puncak Libur Idul Adha! Garuda Indonesia dan Citilink Angkut 73 Ribu Penumpang ke Destinasi Hits

HUKAMANEWS - Libur Idul Adha selalu menjadi momen yang dinanti banyak orang, terutama karena bertepatan dengan libur sekolah.

Pada libur Idul Adha tahun ini, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan prestasi yang mengesankan dengan mengangkut total 73.434 penumpang di seluruh rute penerbangannya.

Pencapaian ini terbagi atas 35.041 penumpang yang dilayani oleh Garuda Indonesia dan 38.393 penumpang yang dilayani oleh Citilink.

Baca Juga: Pasca Peristiwa Desa Sukolilo yang Ditandai 'Kampung Maling' Mau Tahu Cara Menambahkan Lokasi Baru di Google Maps? Cek Yuks Panduannya!

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan bahwa maskapai terus memantau pergerakan penumpang, terutama pada rute-rute dengan tingkat keterisian tinggi seperti Denpasar, Lombok, dan Medan.

Menurut Irfan, periode libur Idul Adha yang bersamaan dengan libur sekolah membuat pergerakan penumpang menjadi sangat dinamis.

Untuk mengatasi hal ini, Garuda Indonesia telah melakukan berbagai persiapan intensif guna memastikan kelancaran operasional penerbangan.

Baca Juga: Daun Singkong Jadi Bungkus Daging Kurban Idul Adha di UMM, Karena Ini Loh Ternyata...

Salah satu langkah yang diambil oleh Garuda Indonesia adalah koordinasi intensif dengan stakeholders kebandaraan.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang di setiap titik layanan.

Irfan menekankan bahwa aspek kelaikan armada atau airworthiness juga menjadi fokus utama dalam mengoptimalkan kesiapan operasional selama periode libur Idul Adha.

Baca Juga: Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta 2024, Apakah Persiapan Pilpres 2029?

Garuda Maintenance Facility (GMF) telah melakukan berbagai persiapan penting sebelum dimulainya periode peak season.

Persiapan ini mencakup penyelesaian program penyehatan pesawat, penambahan jumlah tenaga kerja, percepatan pengadaan spare part pesawat, dan penambahan Ground Support Equipment.

Semua ini dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan teknis yang dapat mengganggu operasional penerbangan.